Tipu Daya Satpol PP DKI Gadungan, Tersangka Bisa Raup Rp 60 Juta

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 29 Juli 2021 16:41 WIB

Barang bukti berupa seragam Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta gadungan ditunjukkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Juli 2021. TEMPO/M YUSUF MANURUNG

Jakarta - Pria berinisial YF berhasil meraup uang sebesar Rp 60 juta setelah menipu sembilan orang menjadi anggota Satpol PP DKI Jakarta gadungan.

Tersangka mematok tarif Rp 25 juta per orang sebagai uang jasa menjadikan para korban anggota Satpol PP.

"Dari sembilan korban iti, lima di antaranya sudah melakukan pembayaran kepada tersangka, baik secara lengkap maupun hanya DP (down payment)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Kamis, 29 Juli 2021.

Menurut Yusri, YF mengaku ke korbannya sebagai pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Pengembangan Satpol PP DKI Jakarta.

Melalui jabatan itu, YF mengatakan mampu merekrut orang menjadi anggota Satpol PP secara instan hanya dengan membayar Rp 25 juta.

Paket Rp 25 juta itu sudah termasuk surat keterangan pengangkatan, surat kontrak kerja, dan seragam Satpol PP. Para korban penipuan lantas tergiur akan tawaran itu. Sebagian langsung membayar dan diangkat jadi 'Satpol PP'.

"Korban direkrut sejak 15 Juni 201, kemudian dikasih tugas untuk melaksanakan operai yustisi PPKM," kata Yusri.

Advertising
Advertising

Keanehan mulai muncul setelah para korban menjalankan tugas. Kesembilan orang itu bertugas tapi tidak dibolehkan bergabung dengan anggota Satpol PP lainnya. Kecurigaan memuncak saat para korban tidak mendapatkan gaji.

Salah satu korban lantas meminta tolong kepada seorang temannya untuk menghubungi pejabat Satpol PP DKI. Korban akhirnya bisa terhubung dengan pejabat sesungguhnya, yaitu Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin. Kepada Arifin, korban menunjukkan surat pengangkatan yang diterimanya dari tersangka YF.

"Ternyata surat itu palsu," kata Yusri.

Yusri bwrujar Arifin selanjutnya melaporkan masalah ini ke Polda Metro Jaya dan YF ditangkap. Menurut Yusri, YF merupakan pengangguran.

Untuk mencari uang, dia melakukan penipuan ini. Tak hanya ke orang lain, YF juga menipu keluarganya dengan mengaku sebagai Satpol PP.

Baca juga : Penjual Bakso ke Pasien Covid-19 Isoman Ditemukan, Satpol PP: Kaget Juga Dia

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

54 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

6 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

11 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

23 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya