Vaksin Pfizer Digunakan Mulai Hari Ini di Jakarta, Begini Regulasinya

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Senin, 23 Agustus 2021 19:00 WIB

Vaksin Covid-19 Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta- Dinas Kesehatan mengeluarkan surat regulasi perihal vaknisasi jenis Pfizer di Jakarta. Dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti pada 23 Agustus 2021 itu terdapat 12 poin regulasi untuk penyuntikan vaksin Pfizer kepada masyarakat umum.

"Vaksin Covid-19 Pfizer merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA dan telah mendapatkan WHO EUL sejak Desember 2020. Diberikan sebanyak dua dosis dengan interval dosis satu dan dua adalah 21 hari," tulis Widyastuti dalam surat bernomor 8658/-1.772.1 itu.

Selanjutnya, Widyastuti mengatakan vaksin Pfizer memiliki efikasi 95 persen dan harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius. Dengan begitu, vaksin tersebut dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya, namun jika disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius hanya 30 hari. "Vaksin Pfizer dialokasikan untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas yang belum pernah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2," tutur Widyastuti.

Sasaran tersebut, lanjut dia, meliputi ibu hamil, ibu menyusui, warga dengan kondisi seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis, dan gangguan imunologi lainnya. Surat rekomendasi dari dokter dibutuhkan untuk mereka yang memiliki kondisi immunocompromised, komorbid, atau penyakit lain yang lebih berat.

Adapun vaksin Pfizer hanya diberikan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk atau berdomisili di DKI. Surat domisili, kata Widyastuti, dikeluarkan minimal oleh Ketua RT setempat dan diarsipkan oleh fasilitas kesehatan penyuntik vaksin.

Advertising
Advertising

"Fasilitas kesehatan yang ditunjuk melaksanakan vaksinasi berada pada kota yang sesuai dengan surat penunjukan dari Kementerian Kesehatan RI," tutur Widyastuti. Berdasarkan surat yang ia maksud, di Jakarta ada dua kota yang mendapat distribusi vaksin Pfizer, yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

Widyastuti berharap vaksin Pfizer dapat dimanfaatkan secara optimal, yaitu 6 dosis per vial. Distribusi vaksin dan logistik lainnya, menurut Widyastuti, dilakukan sesuai dengan alur distribusi dari Suku Dinas Kesehatan ke puskesmas kecamatan, lalu ke fasilitas pelayanan vaksinasi.

Tindak lanjut terhadap Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi atau KIPI vaksin Pfizer dilakukan sesuai dengan prosedur dalam Surat Edaran Kadis Kesehatan DKI Jakarta Nomor 48/SE/2021 tentang Antisipasi Kejadian Pascavaksinasi Covid-19. "Warga dengan penyakit tertentu yang perlu melakukan pemeriksaan penunjang sebelum vaksinasi disesuaikan dengan skema JKN yang berlaku," kata Widyastuti.

ADAM PRIREZA

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

23 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

27 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

43 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

53 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

14 Februari 2024

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

23 Januari 2024

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Tim riset menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia.

Baca Selengkapnya