PSI Minta Anies Baswedan Jelaskan Pengadaan Tanah Makam di Srengseng Sawah

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Senin, 23 Agustus 2021 19:55 WIB

Suasana pemakaman Covid-19 di TPU Srengseng Sawah 2, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta- Partai Solidaritas Indonesia atau PSI meminta Gubernur Anies Baswedan menjelaskan pengadaan lahan di Jalan Sarjana, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk pengadaan tanah pemakaman Covid-19.

Menurut anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI dari Fraksi PSI, Justin Adrian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan pengadaan tersebut lebih mahal Rp 3,33 miliar.

Adapun total pengadaan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan DKI itu sebesar Rp 71,24 miliar menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2020. Justin mengatakan mulanya anggaran pengadaan tanah dihapus lantaran APBD defisit akibat pandemi.

"Tapi kami heran mengapa tiba-tiba Pak Anies meminta anggaran Rp 219 miliar untuk pengadaan tanah makam Covid-19, sementara sebenarnya Pemprov masih memiliki banyak tanah," ujar dia dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 23 Agustus 2021.

Justin menyebut bahwa anggota dewan sudah mempertanyakan dugaan pemborosan itu dalam rapat paripurna, namun, tak dijawab oleh Pemprov DKI. Menurut Justin, total anggaran pengadaan tanah makam Covid-19 adalah Rp 219 miliar dan terealisasi Rp 186,24 miliar. Uang itu dipakai untuk membeli tanah makam di 5 lokasi, salah satunya di KelurahanSrengseng Sawah seluas 1,43 hektar.

Advertising
Advertising

Terdiri dari 6 bidang, harga satuan untuk 4 bidang tanah sebesar Rp 5,2 juta per meter persegi, sedangkan 2 bidang lainnya Rp 4,75 juta per meter persegi. Dalam laporannya, BPK menemukan 4 kejanggalan pengadaan tanah, pertama adalah lokasi tanah yang berada 50 meter dari Jalan sarana. Kedua adalah tak ada akses ke tanah makam sehingga harus melalui jalan setapak di atas tanah milik warga.

Kejanggalan ketiga adalah tanah berada di cekungan, yaitu tiga meter di bawah Jalan Sarjana. Terakhir, lokasi tanah berada di zonasi H.3 pemakaman yang tidak bisa dipakai untuk bangunan dan mendapatkan IMB.

Namun, perhitungan harga pasar menggunakan tanah pembanding dengan peruntukan zonasi R.9 rumah KDB rendah. Menurut Justin, dengan adanya kejanggalan itu seharusnya harga tanah tersebut lebih rendah dibandingkan sekitarnya. "BPK menemukan bahwa Pemprov DKI tidak memperhitungkan 4 faktor tersebut sebagai komponen yang mengurangi harga dan tidak diperhatikan saat negosiasi harga dengan pemilik tanah," kata Justin.

BPK lantas meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota menghitung ulang harga pasar. Dari situ lah ditemukan bahwa pengadaan tanah tersebut lebih mahal Rp 3,33 miliar. Mereka juga mengatakan Anies sudah mendapat laporan kajian awal dari Dinas Pertamanan sebelum transaksi pengadaan tanah terjadi.

Justin mengatakan laporan ke Anies Baswedan itu menerangkan kondisi status tanah, kesesuaian dengan kebutuhan pemerintah, serta penilaian kelayakan. "Oleh sebab itu Pak Gubernur tidak bisa bilang tidak tahu atau melempar kesalahan kepada anak buah," tutur Justin.

Baca juga: Akui Sempat Kewalahan Soal Pemakaman Covid-19, DKI: Sempat 407 Jenazah Sehari

ADAM PRIREZA

Berita terkait

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

15 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

19 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

1 hari lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

1 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

3 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

4 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

4 hari lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

5 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya