Deretan rumah warga di bantaran aliran sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019. Deretan rumah tersebut selain bisa membahayakan warga karena longsor dan banjir juga tampak terlihat kumuh dan semrawut. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyatakan memang masih ada kawasan kumuh sehingga Jakarta disebut sebagai kota dengan tata kota terburuk di dunia.
Hal itu disampaikan Prasetio menanggapi artikel media arsitektur Rethinking The Future (RTF) yang mendudukkan Jakarta di peringkat pertama kota dengan desain perencanaan kota terburuk di dunia.
Prasetio mengatakan pemerintah DKI harus memperbaiki masalah daerah kumuh dan tata kota Jakarta.
"Sekarang satu kilometer dari (Balai Kota) Jakarta masih ada daerah kumuh," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Agustus 2021.
Ketua DPRD DKI mencontohkan kawasan kumuh Tanah Tinggi di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Politikus PDIP ini kemudian menyinggung agar Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) DKI betul-betul merealisasikan program yang sudah dibahas dengan dewan.
Misalnya, sudah ada anggaran pembangunan rumah susun alias rusun di Jakarta, tapi tidak terealisasi. "Harus fokus," ujar dia.