Dilobi Batalkan Interpelasi, Gembong: Takut Ada Benturan BPK dan Pemprov DKI

Selasa, 31 Agustus 2021 15:05 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menunjukkan lembar tanda tangan pengajuan hak interpelasi di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Agustus 2021. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono beberkan alasan dirinya dilobi pejabat DKI untuk batalkan interpelasi terhadap Anies Baswedan. Menurut Gembong, ada dua alasan yang disebutkan oleh pejabat teras Pemprov DKI yang identitasnya masih dirahasiakan oleh politikus PDIP itu.

Gembong Warsono mengatakan pejabat teras itu takut akan muncul kegaduhan akibat interpelasi kepada Gubernur Anies Baswedan. "Dianggap akan membuat kegaduhan, makanya diminta untuk diurungkan," kata Gembong di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Lobi untuk membatalkan interpelasi itu berlangsung pada Rabu malam, 25 Agustus 2021, di ruangan Fraksi PDI Perjuangan, lantai 8 Gedung DPRD DKI. Selain alasan kegaduhan, pelobi khawatir terjadi benturan antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan Pemprov DKI Jakarta.

Alasannya, baik PDIP maupun PSI menggunakan hasil audit laporan keuangan Pemprov DKI oleh BPK, yang salah satunya menyatakan bahwa studi kelayakan Formula E belum menggambarkan aktivitas pembiayaan secara menyeluruh. Dalam studi tersebut, hosting fee yang harus dikeluarkan oleh Pemprov DKI setiap tahun selama masa kerja sama tak dimasukkan.

Dua hal itu, kata Gembong, yang menjadi inti perdebatan dirinya dengan pelobi selama lebih dari dua jam. "Seolah-olah nanti dikhawatirkan terjadi benturan antara BPK dengan Pemprov DKI Jakarta. Cukup panjang perdebatan itu. Tapi, dua hal itu ujungnya," tutur Gembong.

Saat lobi berlangsung, baru 13 anggota DPRD yang menandatangani persetujuan pengajuan hak interpelasi, yaitu 8 dari Fraksi PSI dan 5 dari Fraksi PDIP. Pelobi itu meminta agar tak ada lagi anggota Fraksi PDIP yang membubuhkan tanda tangan. "Sehingga tak memenuhi syarat administrasi," ujar Gembong menirukan perkataan pelobi.

Advertising
Advertising

Lobi tersebut bisa dibilang gagal. Sebab keesokan harinya, anggota dewan dari perwakilan PSI dan PDIP tetap menyerahkan lembar pengajuan hak interpelasi kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Seluruh 25 anggota PDIP akhirnya membubuhkan tanda tangannya, sehingga, total ada 33 anggota dewan yang mengajukan interpelasi. Prasetio pun turut meneken rencana interpelasi terhadap Anies Baswedan tersebut.

Sementara itu, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengaku tak tahu menahu ada pejabat teras yang melobi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD agar pengajuan hak interpelasi dibatalkan. Riza Patria juga enggan berkomentar lebih lanjut soal lobi-lobi ke DPRD DKI tersebut. "Ya, enggak tahu saya," ujar Riza Patria saat ditanyai wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat malam, 27 Agustus 2021.

Baca juga: Penolak Interpelasi Dinilai Rendahkan Diri karena Makan di Rumah Dinas Gubernur

Berita terkait

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

18 menit lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

23 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

2 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya