Bima Arya Minta IPB dan Unpak Teliti Temuan Terowongan Zaman Belanda di Bogor

Rabu, 1 September 2021 01:25 WIB

Saluran air kuno ditemukan di Jalan Nyi Raya Permas Kota Bogor yang diduga dubangun zaman kolonial Belanda. ANTARA/HO/Pemkot Bogor

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta IPB University dan Universitas Pakuan (Unpak) meneliti temuan terowongan kuno yang diduga saluran air peninggalan Belanda. Terowongan kuno itu ditemukan di Jalan Nyi Raja Permas Kota Bogor.

Terowongan kuno itu ditemukan oleh tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ketika sedang memperbaiki saluran air di sekitar lokasi pembangunan Alun Alun Kota Bogor.

Pengecekan yang dilakukan Dinas PUPR Kota Bogor menunjukkan terowongan yang diduga saluran air di kedalaman tiga meter itu diperkirakan dibangun oleh Belanda. Pedmerintah Kota Bogor memperkirakan saluran air itu dibangun bersamaan dengan Stasiun Bogor pada 1881, karena lokasinya sejajar.

"Ada dokumen bahwa memang ada peta saluran air bawah tanah pada zaman Belanda,” kata Bima Arya di Bogor, Selasa, 31 Agustus 2021.

Bima meminta IPB University dan Universitas Pakuan meneliti untuk memastikan fungsi terowongan kuno yang berada di bawah saluran air Kota Bogor itu. Apakah terowongan itu punya fungsi lain atau hanya saluran air.

"Menggunakan alat pendukung untuk mendeteksi luas dan panjang saluran air itu," ujarnya.

Kedua perguruan tinggi itu diminta meneliti apakah saluran air kuno itu bisa direvitalisasi.

Dengan penemuan terowongan kuno itu Bima mengatakan rencana induk drainase Kota Bogor dan perbaikannya yang disusun sejak 2016 harus disesuaikan. Apalagi lokasi terowongan bawah tanah itu masuk kawasan yang akan ditata saluran airnya. Pemerintah Kota Bogor akan membangun Alun Alun, Masjid Agung, dan pengembangan Stasiun Bogor.

"Drainasenya harus rapi. Saya ingin sedimentasinya digali dan dikeruk bertahap," tambah Bima. "Apakah bisa difungsikan kembali."

Bima Arya sempat meninjau langsung lokasi penemuan terowongan kuno di Jalan Nyi Raja Permas itu pada Sabtu lalu. Dia juga turun dan melihat terowongan yang sebagian tertutup air tersebut.

Sedimentasi di terowongan mencapai 80 sentimeter, yang terdiri dari endapan tanah dan lumpur. Bima Arya menyebut struktur bangunan kuno itu mirip dengan saluran air kuno di Sukabumi, Bekasi dan Klaten.

Baca juga: Bima Arya Ungkap Temuan Terowongan Kuno di Saluran Air Kota Bogor

Berita terkait

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

4 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

4 hari lalu

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

6 hari lalu

Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

Hatta Falaj di Dubai mengalirkan air dari bawah pengunungan Hajar untuk kebutuhan pertanian dan minum warga di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

8 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

H+3 Lebaran, KAI Commuter Catat Ada 31 Ribu Lebih Pengguna yang Turun di Stasiun Bogor

15 hari lalu

H+3 Lebaran, KAI Commuter Catat Ada 31 Ribu Lebih Pengguna yang Turun di Stasiun Bogor

KAI Commuter akan menyesuaikan akses keluar - masuk pengguna ke area Stasiun Bogor mulai tanggal 9 - 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

19 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

19 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

20 hari lalu

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya