Cerita Pesepeda Disabilitas Disetop Polisi Saat Masuk Kawasan Ganjil Genap

Reporter

Zefanya Aprilia

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 1 September 2021 12:30 WIB

Polisi mengarahkan pesepeda untuk tidak melintasi Jalan Jenderal Sudirman saat PPKM Level 3, di Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sepeda masih dilarang melintasi zona ganjil genap seiring diperpanjangnya penerapan PPKM Level 3 di Jakarta. Larangan ini dinilai diskriminatif, sebab banyak warga yang pergi bekerja dengan mengayuh sepeda.

Budi, adalah seorang pesepeda penyandang disabilitas yang terbebani dengan larangan tersebut. Sebab, sehari-hari Budi menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya ke stasiun sebelum melanjutkan perjalanan ke kantor tempat ia bekerja.

“Pertama, seminggu yang lalu saya pulang kantor maghrib sekitar jam 18.30 WIB. Saya naik sepeda dari Jalan Medan Merdeka Barat menuju Jalan Sudirman mau ke Stasiun Sudirman. Tiba-tiba dihadang sama pak polisi setelah lampu merah patung kuda depan Indosat,” kata pria yang akrab disapa BD itu kepada Tempo pada Rabu, 1 September 2021.

Karena ingin cepat pulang, ia belok ke kiri ke arah Stasiun Gondangdia. Pada Selasa, 31 September 2021 pukul 9.30 pagi, BD kembali dihadang oleh polisi. Namun kali ini ia dibiarkan untuk lewat.

“Saya turun dari Stasiun Sudirman, lalu naik sepeda ke arah Monas lewat Jalan Thamrin atau Sudirman, saya diberhentikan polisi di sekitar jalan tersebut. Lalu karena saya bilang mau jalan kaki saja, akhirnya diperbolehkan naik sepeda saja,” ujar BD.

BD merupakan penyandang disabilitas yang menggunakan kruk untuk berjalan. BD merasa berjalan kaki dari stasiun ke kantornya lebih melelahkan. Lantas, ia memilih menggunakan sepeda karena lebih nyaman dan tidak mengotori udara sekitar.

“Harapannya, agar buat pekerja yang bersepeda ke kantor dan yg mematuhi aturan, diperbolehkan. Saya juga berharap teman-teman yang naik sepeda tidak berkerumun. Takutnya itu membuat adanya larangan tersebut dan citra yang naik sepeda jadi negatif,” kata BD.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi III DPR Sahroni meminta Polda Metro Jaya mengkaji ulang larangan sepeda melintas di kawasan ganjil genap. Ia menilai larangan itu diskriminatif karena banyak pesepeda yang bertujuan untuk pergi ke kantor.

ZEFANYA APRILIA

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya