Cerita Aktivis Pergoki Pungli di Samsat Kebon Nanas dan Jawaban Dirlantas

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 7 September 2021 16:02 WIB

Ilustrasi pungli. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat Antikorupsi Emerson Yuntho menemukan praktik pengutan liar atau pungli oleh oknum petugas di Kantor Samsat Kebon Nanas, Jakarta Timur. Cerita pungli itu disampaikan Emerson di akun Twitter pribadinya, @emerson_yuntho.

"Dari pagi jam 8 hingga hampir jam 11 di Samsat Kebon Nanas Jaktim, saya lihat terjadinya praktik pungutan atau penerimaan liar yang dilakukan oleh (oknum) petugas. Saya juga berbincang dengan warga lain untuk memastikan soal pungutan ini," ucap Emerson.

Tempo telah meminta izin ke Emerson untuk mengutip cuitannya pada Selasa, 7 September 2021. Mantan peneliti di Indonesia Corruption Watch atau ICW itu mengizinkan.

Emerson datang ke Kantor Samsat untuk menemani istrinya membayar pajak dan perpanjangan STNK 5 tahunan mobil dan STNK tahunan sepeda motor. Dia juga berniat melihat bagaimana pelayanan publik di sana.

Dari pengamatan langsung dan hasil bertanya dengan warga, Emerson menemukan sejumlah titik praktik pungli di Kantor Samsat Kebon Nanas. Titik pertama di proses cek fisik mobil dan sepeda motor yang seharusnya gratis.

Advertising
Advertising

"Setelah proses cek selesai, petugas ada yang bersifat pasif (dikasih uang diterima) dan ada yang meminta uang dengan jelas sedikitnya Rp 20 ribu.Tentu saja tanpa tanda bukti," ucap Emerson.

Selanjutnya: Titik pungli kedua ada di proses...
<!--more-->

Titik pungli kedua ada di proses legalisir hasil cek fisik mobil dan sepeda motor. Proses yang seharusnya gratis ini, kata dia, juga dimintai uang sebesar Rp 20 ribu oleh oknum di loket untuk setiap dokumen yang masuk.

Temuan pungli lainnya adalah ketika proses pendaftaran perpanjangan STNK. Menurut Emerson, seorang warga memberikan uang kepada oknum petugas sebesar Rp 20 ribu karena tidak membawa surat kuasa dari pemohon.

"Tujuannya agar proses bisa dilanjutkan," kata dia.

Diluar temuan di atad, Emerson menduga ada beberapa titik pungli lain di Samsat. Temuan atau informasi soal pungli tersebut, kata dia, bisa dilihat dari ulasan di google soal Samsat Kebon Nanas.

"Pungli kecil kok dibesar2kan sih bro? Jika lihat nominal pungli tentu kecil,tapi jgn lupa pemohon tiap hari berjumlah ratusan. Artinya jumlah pungli terjadi sangat besar setiap harinya. Ini tentu merusak citra Samsat Kebon Nanas."

Menanggapi temuan ini, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yugo mengaku akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian anggotanya. Selain itu, dia berjanji bertindak.

"Apabila ada yg terbukti bersalah pasti akan kita tindak." demikian Sambodo ihwal kasus pungli tersebut.

M YUSUF MANURUNG
Baca juga : Polisi Uji Coba Pesepeda Bike to Work di Jalur Ganjil Genap Selama 3 Hari

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

10 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

16 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

21 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya