Raperda APBD 2020 Diterima DPRD DKI: Fraksi PDIP Beri Catatan, PSI Menolak

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 September 2021 18:39 WIB

Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menandatangani berita acara rapat paripurna pembahasan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2020 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 8 September 2021. Tempo/Adam Prireza

JAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disingkat DPRD DKI Jakarta menyetujui Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 menjadi peraturan daerah alias Perda.

Persetujuan itu disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD pada Rabu, 8 September 2021.

Meski begitu, sebelum disetujui, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi PSI mengajukan interupsi kepada Wakil Ketua DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi yang memimpin rapat.

Adapun Fraksi PDIP memberikan sejumlah catatan, sedangkan PSI menolak menyetujui raperda tersebut. "Jika kami dimintai persetujuan, maka kami dengan tegas menolak," kata Anthony Winza, Sekretaris Fraksi PSI.

Menurut Anthony, anggaran untuk ajang balap Formula E yang mereka anggap bermasalah masuk ke dalam Raperda APBD 2020 tersebut. Selain PSI yang menolak anggaran Formula E sejak awal, Anthony mengatakan Pemprov DKI belum menjalankan rekomendasi dari BPK tahun 2019, yaitu studi kelayakan ajang balap mobil listrik itu perlu direvisi.

Alih-alih merevisi, kata Anthony, Gubernur Anies Baswedan malah mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 yang didalamnya mengharuskan Formula E digelar pada Juni 2022. "Bagaimana caranya melaksanakan sesuatu yang studi kelayakannya belum jelas. Bahkan tidak ada di RPJMD," ujar Anthony.

Sementara itu, anggota Fraksi PDIP Pandapotan Sinaga, meminta agar perihal kelebihan bayar yang berkali-kali terjadi di Pemprov DKI Jakarta dicatat ke dalam berita acara rapat paripurna.

Anggota Fraksi PDIP lainnya, Gilbert Simanjuntak mengatakan kelebihan bayar yang berkali-kali dilakukan oleh Pemprov DKI bersifat fatal.

Advertising
Advertising

Ia pun menyarankan ada audit khusus perihal tersebut. "Lebih baik Gubernur sendiri yang melakukan audit khusus, meminta kepada BPKP. Audit khusus diperlukan untuk menjernihkan persoalan," ucap Gilbert di Gedung DPRD DKI.

ADAM PRIREZA
Baca juga : Anies Baswedan Izinkan Tempat Wisata Buka Hingga Jam 21.00, Anak Dilarang Masuk

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

8 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

13 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

20 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

30 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

41 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

48 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

50 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

Bupati Sukabumi Sampaikan Nota Pengantar Raperda

50 hari lalu

Bupati Sukabumi Sampaikan Nota Pengantar Raperda

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, sampaikan nota pengantar Rancangan Peraturan Daerah atau Raperda, mengenai Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016, tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah, pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

53 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

53 hari lalu

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya