Alasan PDIP Laporkan Hersubeno: Sebut Megawati Sakit 1.000 Persen Valid

Rabu, 15 September 2021 18:59 WIB

Pengacara DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Ronny Talapessy, saat melaporkan YouTuber Hersubeno Arif ke Polda Metro Jaya atas unggahan yang menyebut Megawati Soekarnoputri sakit dan koma, pada Rabu, 15 September 2021. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sore ini melaporkan pembuat konten Youtube Hersubeno Arief ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Megawati Soekarnoputri.

Ronny Talapesi, kuasa hukum DPD PDIP DKI Jakarta, menyebut alasan pihaknya melaporkan Hersubeno karena menyebut ketua umum partainya sakit dan koma.

"Dia mendapatkan informasi dari seorang dokter yang menyebutkan bahwa 1.000 persen valid Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri sakit," ujar Ronny di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 15 September 2021.

Dalam laporan itu, Ronny menyertakan barang bukti berupa rekaman akun YouTube milik Hersubeno serta tangkapan layar media online yang menayangkan berita itu. Pihaknya melaporkan Hersubeno dengan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45 ayat A UU ITE dan juga Pasal 14 atau 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

"Ini sangat berbahaya. Ini bisa menimbulkan hal-hal tidak baik, makanya kami laporkan ke sini," ujar Ronny.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Hersubeno Arief mengunggah video tentang Megawati koma di akun YouTube Hersubeno Point. Ia mengklaim akun tersebut merupakan produk jurnalistik dari FNN. Sehingga, ia berharap kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum pidana umum, melainkan ke Dewan Pers.

"Ngadunya mestinya ke Dewan Pers. Ada mekanisme seperti itu," ujar Hersubeno saat dihubungi Tempo, Rabu, 15 September 2021.

Hersubeno mengungkapkan, pihaknya juga sudah memuat video bantahan Megawati yang menyebut dirinya sehat. Tindakan itu dianggap oleh Hersubeno sebagai hak jawab dari pihak PDIP. Sehingga, ia menganggap persoalan ini seharusnya sudah selesai.

Selain DPD PDIP Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, anggota DPR Henry Yosodiningrat juga melaporkan hal serupa ke Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Henry telah melaporkan dua akun media sosial ke polisi yang diduga menyebarkan hoaks Presiden kelima Megawati Soekarnoputri sakit.

Henry melaporkan dua akun media sosial, yaitu akun Youtube Mahakarya Cendana dan satu akun TikTok dengan nama Jatim070881. Dia melaporkan dua akun itu atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong melalui media elektronik.

Baca juga: Hoaks Megawati Sakit, Polda Metro Jaya Minta Henry Yosodiningrat Klarifikasi

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

19 menit lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

32 menit lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

45 menit lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

1 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

1 jam lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

2 jam lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

2 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

2 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kritik Iuran Pengembangan Institusi Mahasiswa Unri Diadukan Rektor ke Polisi dengan UU ITE

3 jam lalu

Kronologi Kritik Iuran Pengembangan Institusi Mahasiswa Unri Diadukan Rektor ke Polisi dengan UU ITE

Nama Khariq Anhar Mahasiswa Fakultas Pertanian Unri mencuat usai video kritiknya soal IPI dilaporkan Rektor Unri Sri Indarti pada 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

3 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya