Kejayaan dan Kematian Jan Pieterszoon Coen di Batavia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 September 2021 18:50 WIB

Jan Pieterszoon Coen. wikipedia.org

TEMPOO.CO, Jakarta - Sebelum Indonesia memiliki kedaulatan penuh sebagai negara, Indonesia lebih dikenal luas di dunia Internasional dengan nama Hindia Belanda. Ketika itu, Indonesia pernah diduduki oleh Belanda dan dalam sektor ekonomi dipimpin oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). VOC berhasil memonopoli komoditas rempah-rempah yang ada di Hindia Belanda. Sebelum dibubarkan karena banyaknya pegawai yang korup, VOC pernah digdaya dibawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen.

Jan Pieterszoon Coen lahir di Hoorn, Belanda pada 8 Januari 1587. Bernard H. M. Vlekke dalam Nusantara: Sejarah Indonesia (2016), ketika masa remaja ia pernah pergi ke Italia dan magang pada seorang Belanda, Joost de Visscher yang punya nama Italia, Pescatore.

Di tempat tersebut, Coen banyak belajar perihal perdagangan mulai dari sistem manajeman perusahaan, pembukuan ganda, hingga surat-menyurat antarpos dagang. Dengan kemampuannya tersebut, Coen hijrah ke Nusantara pada 1607 untuk menjadi pegawai pembukuan kompeni. Pertama kali ia mendatangi Nusantara dan mempraktikkan sistem dagangnya, Coen datang ke Indonesia Timur.

Coen yang ketika itu menyaksikan berbagai ekspedisi rempah-rempahnya ke Banda gagal, kapten kapalnay dibunuh, dan Inggris yang menjadi sekutunya, berubah haluan menjadi sekutu Banda untuk melawan Belanda. Dengan fenomena tersebut, Coen segera merancang program reformasi politiknya bersama VOC. Dalam hal ini Coen diangkat menjadi pemegang buku (akuntan) kepala dan direktur dagang di Banten sekitar tahun 1615 oleh Piter Booth, Gubernur Jenderal VOC pertama.

Sebagai seorang pedagang dan Calvinis, Coen yakin akan perlunya penegakan kontrak yang ketat dengan penguasa Asia. Dia sering membantu pangeran Indonesia melawan saingan pribumi mereka atau melawan kekuatan Eropa lainnya dan diberi monopoli komersial untuk perusahaan sebagai imbalannya. Dengan cara ini Belanda, dengan biaya investasi militer dan angkatan laut yang besar, secara bertahap menguasai perdagangan rempah-rempah yang kaya di daerah itu.

Advertising
Advertising

Berdasarkan britannica.com, antara 1614 dan 1618, Coen mendapatkan monopoli cengkeh di Maluku dan monopoli pala di Kepulauan Banda. Ketika sultan Banten menolak usahanya untuk mengontrol perdagangan lada, Coen memindahkan markasnya ke Jayakarta (sekarang Jakarta) agar lebih leluasa mengejar cita-citanya. Pada Oktober 1617 ia menerima kabar pengangkatannya sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda.

Sementara itu, hubungan memburuk dengan Inggris, yang mengancam monopoli Belanda di Hindia. Pada akhir tahun 1618 pasukan Inggris, dengan armada yang dipimpin oleh Sir Thomas Dale, tiba di Jayakarta dan mencoba mendirikan benteng di sana.

Pertempuran laut yang tidak meyakinkan terjadi di mana Jan Pieterszoon Coen hanya memiliki beberapa kapal, dan kapal-kapal ini sarat dengan barang dagangan berharga. Dia memberi perintah untuk mempertahankan benteng Belanda sebaik mungkin melawan Inggris di Jayakarta, sementara itu Coen dan koloninya berangkat ke Ambon untuk menata kembali armadanya.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Patung Jan Pieterszoon Coen di Belanda jadi Sasaran Unjuk rasa

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

7 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

8 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

14 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

15 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

19 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

20 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

22 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya