5 Fakta Perairan di Angke dan Ancol Terkontaminasi Parasetamol

Minggu, 3 Oktober 2021 06:26 WIB

Nelayan beraktivitas di dekat Pulau G, perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara, Kamis, 27 September 2018. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin prinsip 13 pulau reklamasi di Teluk Jakarta, yang proyeknya belum dibangun atau dikerjakan. Adapun empat pulau yang sudah dikerjakan, yaitu C, D, G, dan N, akan diatur dan digunakan untuk kepentingan publik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi internasional yang dipublikasikan pada Agustus 2021 mencatat pencemaran bahan kimia parasetamol di perairan Teluk Jakarta.

Penelitian ini diterbitkan dalam Marine Pollution Bulletin edisi Volume 169, Agustus 2021 yang dapat diakses di www.sciencedirect.com. Judul penelitiannya 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia'.

Total ada empat peneliti yang terlibat dalam studi tersebut. Mereka adalah tiga peneliti dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton bernama Wulan Koagouw, George W.J. Olivier, dan Corina Ciocan. Satu orang lagi adalah Zainal Arifin, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sebelumnya, pada 2019 IPB University juga melaporkan kontaminan limbah domestik rumah tangga, salah satunya detergen mencemari air sungai Ibu Kota. Air sungai juga tercemar bakteri e-coli akibat masih banyak warga Jakarta buang air besar sembarangan di sungai atau tempat mandi cuci kakus (MCK) tak layak.

Advertising
Advertising

Berikut fakta temuan konsentrasi tinggi parasetamol di perairan Teluk Jakarta tersebut:

1. Kandungan parasetamol di Jakarta Utara
Kandungan parasetamol, yang biasa digunakan sebagai obat pereda demam dan nyeri itu terdeteksi di kawasan Angke dan Ancol, keduanya berlokasi di Jakarta Utara. Konsentrasi parasetamol di Angke sebesar 610 ng/L dan Ancol 420 ng/L.

"Konsentrasinya sangat minim, tapi memberi dampak bukan ke manusia saja, tapi ke hewan juga yang ada di sana," jelas peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin.

2. Studi pertama di Indonesia soal kandungan parasetamol di air laut
Penelitian ini adalah studi pertama yang menemukan kandungan parasetamol atau acetaminophen di perairan sekitar Indonesia. Menurut Zainal, riset ini barulah studi awal yang perlu didalami lagi.

3. Kandungan parasetamol ditemukan sebelum pandemi Covid-19
Zainal menyatakan kandungan parasetamol di perairan Teluk Jakarta ditemukan sebelum pandemi Covid-19. Riset soal pencemaran ini memang terbit tahun ini, tapi pengumpulan sampel air laut dilakukan pada akhir 2018 atau 2019.

"Jadi risetnya sebelum Covid-19," kata dia.

4. Temuan kandungan pencemar lain
Peneliti mengambil sampel air yang dominan terkontaminasi limbah di empat lokasi Teluk Jakarta dan satu di pantai utara Jawa Tengah. Selain parasetamol, peneliti menemukan, kandungan nutrisi air laut melebihi batas Baku Muku Air Laut Indonesia. Beberapa sampel air juga mengandung logam.

5. Dugaan sumber pencemaran
Zainal belum bisa menyimpulkan sumber kandungan parasetamol lantaran perlu penelitian lebih lanjut. Namun, dia memprediksikan kandungan parasetamol ini berasal dari industri atau pemakaian individu. Hal itu mengingat masyarakat terkadang berlebihan minum obat yang mengandung parasetamol.

Faktor pencemaran kedua adalah pengelolaan limbah cair yang buruk. Zainal mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memperhatikan sistem pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke laut.

"Karena parasetamol itu akan diekskresikan, dibuang lewat air seni dan juga fesesnya," terang dia.

LANI DIANA | FRANSISCO ROSARIANS ENGA GEKEN

Baca juga: Parasetamol di Teluk Jakarta, Dinas LH DKI Akan Telusuri Sumbernya

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

8 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

9 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

12 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

16 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

20 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya