JAKARTA- Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ikhwan Yogi berjanji menelusuri penyebab tingginya kandungan parasetamol di perairan Teluk Jakarta. Menurut dia, hal itu sudah tergolong pencemaran lantaran kandungan parasetamol dengan kadar tinggi tak seharusnya berada di perairan.
“Kami akan dalami dan telusuri sumber pencemarannya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut,” kata Yogi dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 2 Oktober 2021.
Yogi mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup DKI rutin memantau pencemaran setiap enam bulan. Namun, kata dia, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, parasetamol tak masuk dalam parameter pencemaran. “Mungkin peneliti ingin mengetahui kontaminant di luar parameter pencemar baku sesuai peraturan yang berlaku atau ada kasus tertentu,” ujar Yogi.
Penelitian soal pencemaran itu diterbitkan dalam Marine Pollution Bulletin edisi Volume 169, Agustus 2021 yang dapat diakses di www.sciencedirect.com. Judul penelitiannya 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia'. Riset menunjukkan, adanya kandungan parasetamol di perairan kawasan Angke dan Ancol, Jakarta Utara. Konsentrasi parasetamol di sampel air Angke mencapai 610 ng/L dan Ancol 420 ng/L.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin mengatakan kandungan parasetamol di perairan Teluk Jakarta ditemukan sebelum pandemi Covid-19. Riset soal pencemaran ini memang terbit tahun ini, tapi pengumpulan sampel air laut dilakukan pada akhir 2018 atau 2019.
"Konsentrasinya sangat minim, tapi memberi dampak bukan ke manusia saja, tapi ke hewan juga yang ada di sana," jelas dia.
Ada empat peneliti yang terlibat, termasuk Zainal. Tiga lainnya berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, yakni Wulan Koagouw, George W.J. Olivier, dan Corina Ciocan. Menurut Zainal, penelitian itu baru studi awal yang perlu didalami lagi.
Penelitian belum sampai menyelidiki sumber limbah obat-obatan yang kemudian masuk ke air laut. Zainal belum bisa menyimpulkan sumber kandungan parasetamol.
Dia memprediksi kandungan parasetamol ini berasal dari industri atau pemakaian individu. Hal itu mengingat masyarakat terkadang berlebihan minum obat yang mengandung parasetamol.
Baca: Kandungan Parasetamol di Ancol dan Angke Rendah, tapi Berdampak ke Mahluk Hidup
ADAM PRIREZA | LANI DIANA