Top 3 Metro: Memori Foto Pierre Tendean - Ade Irma Suryani, Kasus Toyota Alphard
Reporter
Non Koresponden
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 7 Oktober 2021 09:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler dalam Top 3 Metro diawali dengan kepingan kenangan foto Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean, ajudan AH Nasution dan Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu jenderal besar itu.
Keduanya gugur sebagai korban keganasan G30S yang terjadi 56 tahun silam. Pierre Tendean dibunuh setelah diculik pasukan Cakrabirawa pada 1 Oktober 1965 dinihari. Adapun Ade Irma Suryani gugur setelah 5 hari dirawat di RSPAD Gatot Subroto akibat tiga peluru dari senapan pasukan Cakrabirawa menembus punggungnya saat malam jahanam itu.
Berita ketiga adalah keberhasilan Polres Tangerang Selatan menggagalkan penggelapan beberapa mobil yang hendak dijual ke Jawa Tengah, termasuk 3 unit Toyota Alphard. Selengkapnya:
1. Dua Bulan Sebelum G30S, Ada Foto Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution
Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean adalah ajudan dari AH Nasution dan menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S. Sebagai ajudan AH Nasution Tendean sangat akrab dengan putri bungsu Nasution, Ade Irma Suryani.
Hendriati putrai AH Nasution pernah mengatakan bahwa Pierre Tendean sering menjadi teman bermain bersepeda di halaman rumah dan kadang membelikan cokelat untuk Ade Irma. Selain itu, salah satu foto yang ada di Museum AH Nasution Jalan Teuku Umar, Jakarta menjadi salah satu bukti keakraban antara keduanya.
Foto tersebut diambil ketika adik dari Tendean, Rooswidiati, sedang menggelar pesta pernikahan. Pernikahan tersebut belakangan diketahui digelar pada Juli 1965 atau dua bulan sebelum perisitwa kelam di bulan September yang menewaskan keduanya.
Saat tragedi G30S, Pierre Tendean menjadi korban setelah ia berusaha melindungi Jenderal AH Nasution dengan mengaku sebagai Nasution saat pasukan Cakrabirawa menyerbu rumah jenderal besar itu.
Jenazah Tendean ditemukan di sumur Luibang Buaya bersama 6 jenderal lainnya.
Selanjutnya: Ade Irma Suryani Nasution meninggal pada 6 Oktober 1965…
<!--more-->
Ade Irma Suryani Nasution meninggal pada 6 Oktober 1965, setelah ia dirawat selama lima hari di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto akibat terkena tembakan peluru di bagian punggungnya dan kemudian dimakamkan di TPU Prapanca Blok P, sekarang kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
2. Hari Ini 56 Tahun Lalu Ade Irma Suryani Gugur Akibat G30S, Ihwal Makamnya?
Kematian putri bungsu AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, akibat G30S, tidak hanya menjadi sebuah kepiluan dan kesedihan bagi keluarga Nasution.
Di 30 September 1965, pasukan Cakrabirawa ingin menculik Jendral AH Nasution seperti yang dilakukan kepada jenderal lainnya, dengan melakukan penyerbuan ke rumah di daerah Menteng, Jakarta Pusat untuk kemudian dibawa ke Lubang Buaya di Jakarta Timur.
Namun, AH Nasution berhasil menyelamatkan diri ke tetangga dengan memanjat tembok rumahnya. Dan, pasukan Cakrabirawa justru membawa Kapten Pierre Tendean yang merupakan ajudan AH Nasution.
Sebanyak tiga peluru bersarang di punggung Ade Irma Suryani akibat dari senjata laras panjang milik pasukan Cakrabirawa.
Ade Irma yang mencoba menjadi pelindung bagi sang ayah, ditembak dari jarak dekat. Setelahnya, dengan bermandikan darah ia berada dalam pelukan sang ibu Johanna Sunarti Nasution.
Gadis kecil itu kemudian dilarikan ke rumah sakit Angkatan Darat untuk mendapatkan pertolongan. Sempat dirawat selama tiga hari lebih di RSPAD Gatot Subroto, Ade Irma akhirnya meninggal dunia pada 6 Oktober 1965.
Selanjutnya: Dalam pemakaman yang digelar pada 7 Oktober 1965...
<!--more-->
Dalam pemakaman yang digelar pada 7 Oktober 1965, ribuan pelajar menangisi kepergian Ade Irma Suryani. Ade Irma dimakamkan di Blok P, Kebayoran.
Saat itu, sejatinya Presiden Sukarno menawarkan kepada keluarga A.H. Nasution supaya Ade Irma dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau TMP Kalibata, tetapi Nasution menolak usulan tersebut.
Alasan Nasution menolak usulan Sukarno adalah ia merasa bahwa Ade Irma Suryani lebih baik di pemakaman umum saja dengan harapan kelak ibu dan anggota keluarga yang lain bisa bersama-sama di tempat yang sama.
Di tahun 2003, keluarga AH Nasution mengharapkan makam Ade Irma Suryani bisa dipindahkan ke TMP Kalibata. Hal ini disampaikan oleh istri Nasution kepada Soerjadi Sudirja yang saat itu menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri era Presiden Abdurrahman Wahid.
“Keinginan ini muncul setelah bapak meninggal. Alangkah baiknya kalau makam Ade Irma berdekatan dengan makam bapak,” kata Hendriyanti Sahara Nasution, anak pertama AH Nasution, dikutip dari Tempo.co, Rabu, 6 Oktober 2021.
3. Polres Tangsel Gagalkan Penggelapan 3 Toyota Alphard yang Mau Dijual ke Jateng
Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan menangkap seorang pelaku penggelapantujuh mobil, di mana tiga dari kendaraan tersebut merupakaan kendaraan mewah.
"Awalnya tersangka atas nama AIP (26) membeli beberapa unit mobil di salah satu showroom yang berada di Pamulang dengan pembayaran yang lancar," kata Kepala Polres Tangsel Ajun Komisaris Besar Iman Imanudin, Rabu 6 Oktober 2021.
Selanjutnya: Menurut Iman, beberapa bulan terakhir…
<!--more-->
Menurut Iman, beberapa bulan terakhir tersangka tidak membayarkan cicilan dari mobil tersebut lalu menjual mobil- mobil ke pelaku berinisial S dan uang hasil penjualan mobil digunakan tersangka AIP untuk kepentingan pribadinya.
"Setelah pelaku tidak melakukan pembayaran atas unit mobil yang dibelinya, kemudian tesangka AIP ini menghilang tidak bisa dihubungi," ujarnya.
"Ada yang meminjam dari rental tapi tidak bayar oleh tersangka, malah mau dijual di wilayah Jawa Tengah, saat kami tangkap, tersangka bersama empat wanita dan tiga orang supir," ungkapnya.
Dari tangan tersangka, lanjut Iman, juga ditemukan seragam dinas kepolisian berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi untuk menarik simpati orang lain agat orang lain percaya bahwa tersangka anggota Polri.
"Padahal tersangka ini bukan anggota polri, dia menggunakannnya agar korban percaya, tersangka dikenakan pasal 378 KUHPidana dan atau pasal 372 KUHPidana dengan ancaman, empat tahun penjara," imbuhnya.
Iman menambahkan bahwa tiga mobil Toyota Alphard saat ini sudah diserahkan kembali kepada pemiliknya sedangkan empat mobil lainnya sementara dijadikan alat bukti persidangan kasus penggelapan itu.
Demikianlah kasus penggelapan 3 mobil Toyota Alphard itu menemani dua berita tentang Ade Irma Suryani Nasution pasca G30S menjadi berita terpopuler sejak Rabu malam hingga Kamis siang ini.
EIBEN HEIZIER | PUSPITA AMANDA SARI | M. KURNIANTO
Baca : Angkatan Kelima, Usulan PKI yang Ditentang TNI Angkatan Darat