Badan Kehormatan Batal Rapat Soal Pelaporan Ketua DPRD DKI Besok

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 7 Oktober 2021 19:45 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat memberikan keterangan pers soal rencana pengajuan hak interpelasi di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Agustus 2021. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi mengatakan seharusnya pihaknya mulai menggelar rapat untuk menindaklanjuti pelaporan terhadap Ketua Dewan, Prasetyo Edi Marsudi besok, Jumat, 7 Oktober 2021. Alasannya, besok adalah hari ke-10 sejak BK menerima laporan dari empat wakil ketua dan tujuh fraksi pada Selasa, 28 September 2021 lalu.

Namun, rapat itu ditunda lantaran saat ini seluruh anggota dewan tengah berada di kawasan Puncak, Bogor, untuk membahas Kebijakan Umum Perubahan APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Perubahan APBD 2021.

”Kelihatannya mungkin belum rapat besok. Mungkin setelah pulang kami akan segera rapat,” ujar Nawawi saat Tempo hubungi lewat sambungan telepon pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Berdasarkan mekanisme, segala laporan yang masuk ke BK harus diteruskan kepada Ketua DPRD. Walaupun, dalam kasus ini, Ketua DPRD merupakan pihak terlapor lantaran dituduh melanggar tata tertib perihal undangan rapat Badan Musyawarah soal interpelasi Formula E. Idealnya, Ketua DPRD akan memberikan disposisi kepada BK untuk memeriksa laporan tersebut.

Namun, kata Nawawi, BK dapat tetap mulai pemeriksaan jika selama 10 hari setelah menerima laporan belum ada disposisi dari Ketua DPRD. “Paling lama 10 hari sejak diterima berkas itu, ada disposisi atau tidak, BK pasti kerja,” tutur dia.

Advertising
Advertising

Adapun dalam rapat itu, Badan Kehormatan akan membahas terlebih dahulu apakah laporan yang masuk itu masuk ke dalam kelompok etis atau tidak. Serta apakah menjadi tugas BK atau tidak. Jika sudah sepakat, rapat lanjutan akan digelar untuk meneliti laporan yang masuk. “Apakah kami perlu memanggil lagi pelapor, umpamanya, jika ada yang kurang berkasnya,” ucap Nawawi.

Setelah itu barulah BK akan melakukan verifikasi dan klarifikasi kepada terlapor, dalam hal ini adalah Prasetyo Edi Marsudi. Menurut dia, proses yang harus dilalui dalam menindaklanjuti laporan yang masuk ke BK masih panjang.

Sebelumnya, Ketua fraksi Golkar Basri Baco mengatakan surat laporan undangan ilegal rapat Bamus soal interpelasi Formula E telah diterima oleh Badan Kehormatan DPRD. “Dalam waktu sesingkat-singkatnya akan segera diproses seperti itu,” ujar Basri di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 28 September 2021.

Basri mengatakan laporan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab anggota DPRD DKI untuk menjaga lembaga terhormat tetap berjalan dengan baik. Menurutnya, hal itu bisa mengingatkan siapapun yang melanggar ketentuan dan aturan DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi siap penuhi panggilan Badan Kehormatan untuk klarifikasi dugaan pelanggaran rapat Bamus soal interpelasi Formula E. Ia meyakini apa yang dilakukannya benar. “Saya meyakini bahwa setiap palu yang saya ketuk untuk memutuskan sesuatu telah sesuai aturan,” ujar Prasetyo dalam unggahan akun Instagramnya, @prasetyoedimarsudi, pada Rabu, 29 September 2021.

ADAM PRIREZA

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

10 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

20 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

31 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

37 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

39 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

42 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

43 hari lalu

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

43 hari lalu

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

DPRD DKI Jakarta menyebut adanya penurunan anggaran KJMU hingga Rp 180 miliar tahun ini. Imbasnya pemerintah menghapus 12 ribu penerima manfaat KJMU.

Baca Selengkapnya

Ada Penurunan Anggaran, DPRD DKI Jakarta Desak Pemprov Evaluasi Anggaran KJMU

43 hari lalu

Ada Penurunan Anggaran, DPRD DKI Jakarta Desak Pemprov Evaluasi Anggaran KJMU

DPRD DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengevaluasi anggaran yang dialokasikan untuk KJMU.

Baca Selengkapnya