Greenpeace Soal Pencemaran Udara Jakarta: Sumber Utama dari Asap Kendaraan

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 18 Oktober 2021 16:06 WIB

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta

Jakarta - Juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andiyanu, membeberkan pencemaran udara di Jakarta. Bahwa status mutu udara DKI Jakarta pada tahun 2020 tercemar dengan jumlah nilai rata-rata ISM sebesar 0,20.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PermenLH) No. 12 tahun 2010, jika nilai ISM lebih dari 0.1 maka status mutu udara kota tercemar.

“Parameter polutan yang sering melebihi baku mutu adalah polutan PM2,5 dan O3 atau ozon. Jadi ada reaksi kimia di udara antara beberapa puluhan polutan khususnya di O3 ini,” kata Bondan dalam diskusi daring yang diselenggarakan Greenpeace Indonesia, Senin, 18 Oktober 2021.

Bondan mengatakan, sebagian besar sumber utama polusi PM2,5 di DKI Jakarta berasal dari asap kendaraan, pembakaran batu bara, dan pembakaran terbuka. Menurutnya, polusi pembakaran batu bara berasal dari luar DKI Jakarta.

Adapun gugatan warga negara terhadap polusi udara yang diajukan berdasarkan fakta bahwa udara DKI Jakarta tercemar, dan menyebabkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak terpenuhi.

Perwakilan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Feni Fitriani Taufik, mengatakan seseorang yang tinggal di daerah polusi udara mengalami gangguan kesehatan.

“Pada ibu hamil bayinya beresiko lahir dengan berat badan lebih rendah, anak-anak akan terjadi gangguan pertumbuhan paru, gangguan pertumbuhan secara keseluruhan, dan mudah terjadi resiko asma,” kata Dokter Feni dalam diskusi daring yang diselenggarakan Greenpeace Indonesia, Senin, 18 Oktober 2021.

Selain itu pada saat dewasa, penyakit-penyakit lainnya yang beresiko bisa menyebabkan asma, penyakit jantung koroner, storke, kanker paru, bronkitis kronis, dan diabtes.

Dokter Feni mengatakan, pada orang lanjut usia akan lebih terpengaruh terhadap polusi udara . Menurutnya, fungsi parunya akan menurun sehingga kualitas hidup sehari-hari akan berkurang dan memiliki resiko kanker paru.

“Bayi dan balita, orang tua, dan orang dengan penyakit kardiorespirasi kronik adalah kelompok-kelompok retan yang sangat terpengaruh oleh pencemaran udara,” ujar Dokter Feni lagi.

Baca : Anies Baswedan: Pemprov DKI Tidak Banding Atas Gugatan Polusi Udara Jakarta

SYIFA INDRIANI | DA

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

4 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

5 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

7 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya