Polisi Bantah Aipda Ambarita Geser ke Humas karena Video Viral: Followers Banyak

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 19 Oktober 2021 16:03 WIB

Ilustrasi Viral atau Video Viral. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan mutasi Aipda Monang Parlindungan Ambarita ke bagian humas adalah kewajaran, bukan karena video viral.

Mutasi ini tidak berkaitan dengan video viral yang menunjukkan Aipda Ambarita menggeledah ponsel warga dan dianggap melanggar privasi.

Menurut Yusri, Aipda Ambarita yang dulunya menjabat sebagai Banit 51 Unitdalmas Satsabhara Polres Metro Jakarta Timur, punya bakat menggunakan media sosial. Ambarita terlihat aktif dalam tim Raimas Backbone yang punya akun Youtube dengan nama serupa.

"Boleh buka sekarang Youtube dan media sosial Pak Ambarita, besar nggak followers-nya," kata Yusri di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Oktober 2021.

Akun Youtube Rainsmasbackbone Official hingga Selasa ini memiliki 1,39 juta subscriber. Sementara akun Instagram Aipda Ambarita @mpambarita punya 282 ribu followers.

Yusri mengatakan mutasi Ambarita ini sama halnya dengan Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers. Sama seperti Ambarita, dia juga dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya. Aiptu Jakaria sebelumnya menjabat Banit 9 Unit 2 Subdit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Advertising
Advertising

"Boleh lihat Followers-nya Pak Jacklyn, bagus nggak?," ujar Yusri.

Jacklyn Choppers punya akun Youtube sesuai dengan nama panggilannya. Akun itu memiliki 544 ribu subscriber. Sementara Instagram miliknya, @JACKLYN_CHOPPERS, terlihatbpunya 184 ribu pengikut hingga hari ini.

Mutasi terhadap Jacklyn dan Ambarita ini tertuang dalam surat telegram nomor ST/458/X/KEP./2021 tanggal 18 Oktober 2021. Telegram ini ditandatangani Karo SDM Polda Metro Jaya Komisaris Besar Putu Narendra atas nama Kapolda Metro Jaya.

Sementara terhadap video viral yang menunjukkan Aipda Ambarita menggeledah ponsel warga, Yusri mengakui memang ada dugaan pelanggaran SOP. Menurut dia, Ambarita masih diperiksa di Propam Polda Metro Jaya.

"Kalau memang ada kesalahan disiplin akan kita lakukan tindakan tegas," kata Yusri ihwal dugaan pelanggaran SOP dalam video viral di medsos itu.

Baca : Anggota DPRD DKI Minta Pelaku Ujaran Kebencian kepada Suku Betawi Minta Maaf

M YUSUF MANURUNG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

7 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

9 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

15 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya