DKI Wanti-wanti Gelombang 3 Penularan Covid-19 Menjelang Tahun Baru

Jumat, 22 Oktober 2021 15:00 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, ada lima faktor yang bisa membuat penularan Covid-19 kembali tinggi. Dia mewanti-wanti potensi gelombang ketiga, khususnya menjelang tahun baru.

"Menjelang libur akhir tahun biasanya kasus meningkat," kata dia dalam paparannya yang diunggah akun Youtube PKC Cilincing, dikutip Tempo hari ini, Jumat, 22 Oktober 2021.

Faktor pertama adalah varian virus baru yang bermutasi. Ngabila mencontohkan virus corona varian Delta yang lebih mudah menular, mematikan, bahkan menyerang anak-anak. Virus ini bermutasi hingga 24 jenis.

"Adanya varian mutasi virus yang berbahaya, seperti Delta dan anak-anaknya sekarang sudah ada 24 jenis," jelas dia.

Kedua, vaksinasi Covid-19 yang tidak merata. Menurut dia, persentase vaksinasi di Ibu Kota sudah mencapai 80 persen. Namun secara nasional, baru 30-40 persen warga Indonesia yang disuntik vaksin.

Advertising
Advertising

Ketiga, pelonggaran aktivitas yang memicu tingginya interaksi warga. Ngabila mengingatkan, virus tak tebang pilih menjangkit orang lanjut usia alias lansia, anak-anak, orang dengan gejala, disabilitas, ibu hamil, dan lainnya.

"Ini yang bisa membuat angka kenaikan kasus, apalagi orang yang belum divaksin itu jadi cikal-bakal terjadinya mutasi virus baru," kata dia.

Keempat, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19, yaitu 6M. 6M adalah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencegah mobilitas tinggi, dan mencegah makan bersama. Ngabila berujar, ventilasi udara juga harus diperhatikan.

Kelima, beredarnya berita bohong alias hoaks. Masyarakat, tutur dia, perlu mengecek lagi kebenaran informasi yang beredar di dunia maya.

"Hoaks ini benar-benar jahat sekali. Ini yang bisa membuat kita jadi kebingungan," ucap dia.

Baca juga: Mulai Hari Ini Anak Usia di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Kereta Api Lagi

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

54 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

14 Februari 2024

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

3 Januari 2024

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

Seluruh fasilitas kesehatan masih menunggu mekanisme dari Kemenkes untuk layanan vaksin Covid-19 berbayar.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2024, DKI Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Kelompok Ini

2 Januari 2024

Tahun Baru 2024, DKI Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Kelompok Ini

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan vaksin Covid-19 gratis per 1 Januari 2024. Berikut rincian kelompok yang dapat menerima vaksin tersebut.

Baca Selengkapnya