Pemprov DKI Targetkan RAPBD 2022 Sebesar Rp 80,15 triliun

Jumat, 22 Oktober 2021 15:40 WIB

Rapat Badan Anggaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (Banggar P2APBD) 2020 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Agustus 2021. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menargetkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau RAPBD 2022 sebesar Rp 80,15 triliun. Nilai ini tertera dalam dokumen Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022 yang diterima Tempo.

"Besaran total RAPBD pada Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp 80.155.226.983.679," demikian bunyi dokumen itu.

Jumlah ini lebih rendah ketimbang RAPBD DKI 2021 senilai Rp 82,5 triliun. Namun, pemerintah DKI dan DPRD sepakat APBD Perubahan 2021 turun menjadi Rp 79,52 triliun.

Rincian RAPBD DKI 2022 terdiri dari pendapatan daerah (Rp 74,25 triliun), belanja daerah (Rp 72,10 triliun), penerimaan pembiayaan (Rp 5,89 triliun), dan pembiayaan (Rp 8,04 triliun).

Untuk rencana pendapatan daerah lebih besar dari APBD Perubahan 2021 yang mencapai Rp 72,18 triliun. Tahun depan pemerintah DKI menggenjot pendapatan menjadi Rp 74,25 triliun atau naik Rp 2,06 triliun alias 2,86 persen.

Advertising
Advertising

Rencana pendapatan terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Kemudian belanja daerah terdiri dari sembilan pos anggaran. Rinciannya sebagai berikut:
1. Belanja pegawai Rp 21,34 triliun
2. Belanja barang dan jasa Rp 24,15 triliun
3. Belanja bunga Rp 789,54 miliar
4. Belanja subsidi Rp 5,09 triliun
5. Belanja hibah Rp 3,26 triliun
6. Belanja bantuan sosial Rp 5,43 triliun
7. Belanja modal:
- Belanja modal tanah Rp 1,44 triliun
- Belanja modal peralatan dan mesin Rp 1,24 triliun
- Belanja modal gedung dan bangunan Rp 2,21 triliun
- Belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi Rp 4,28 triliun
- Belanja modal aset tetap lainnya Rp 231,91 miliar
- Belanja modal aset lainnya Rp 7,6 miliar
8. Belanja tidak terduga Rp 2,21 triliun
9. Belanja transfer berupa bantuan keuangan Rp 392,86 miliar

Selanjutnya penerimaan pembiayaan Rp 5,89 triliun bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2020 sebesar Rp 3 triliun dan penerimaan pinjaman daerah Rp 2,89 triliun.

Sementara rencana pengeluaran pembiayaan Rp 8,04 triliun dipakai untuk mengucurkan penyertaan modal daerah (PMD) BUMD sebesar Rp 4,15 triliun, membayar utang pokok Rp 787,93 miliar, dan pemberian pinjaman daerah Rp 3,11 triliun.

"Rencana penerimaan pembiayaan sebesar Rp5.899.611.000.000 lebih
kecil dibandingkan dengan rencana pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp8.049.283.121.288."

Baca juga: KUPA-PPAS APBD DKI 2021 Disepakati Rp 79,52 Triliun

Berita terkait

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

MK Nilai Keterlibatan Menteri di Program Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

MK Nilai Keterlibatan Menteri di Program Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran

Pembahasan program bansos sebagai bagian dari program perlindungan sosial dinilai telah mendapatkan persetujuan DPR sebagai wakil rakyat.

Baca Selengkapnya

MK Minta Penyaluran Bansos Tak Lagi Dilakukan Jelang Pemilu

6 hari lalu

MK Minta Penyaluran Bansos Tak Lagi Dilakukan Jelang Pemilu

MK tidak menemukan bukti penyaluran bansos oleh Jokowi dan sejumlah menteri ditujukan untuk menguntungkan pasangan calon tertentu.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

7 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

9 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

11 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

12 hari lalu

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

Pemprov DKI Jakarta memastikan pelayanan publik optimal setelah libur lebaran, pegawai sudah masuk seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Terapkan WFH ASN, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Masyarakat Tetap Optimal

13 hari lalu

Terapkan WFH ASN, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Masyarakat Tetap Optimal

WFH hanya diberlakukan bagi ASN yang pekerjaannya dapat dilakukan secara digital, kecuali untuk sektor esensial seperti layanan kesehatan dan keamanan

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

23 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya