Polemik Wisata Glow di Kebun Raya Bogor, Bima Arya: Kembalikan ke Data

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 26 Oktober 2021 11:28 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam acara Simposium Digitalisasi Aksara Sunda yang digelar secara virtual di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin, 7 Juni 2021. Kredit: PANDI

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan telah bertemu dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN membahas soal wisata glow di Kebun Raya Bogor yang belakangan mendapat banyak penolakan.

Ia mengatakan, polemik wisata edukasi glow akan dikembalikan pada kajian cepat pihak terkait mengenai dampak terhadap ekosistem lingkungan.

"Untuk Glow kita kembalikan ke data-data. Saya sudah bertemu dengan BRIN, sudah berkoordinasi tim IPB, ya masih fokus kepada mencocokkan data-data yang didapat, kajian yang didapat," kata Bima saat diwawancarai di sela peninjauan pembangunan Jalan Ir. H. Juanda, Senin, 25 Oktober 2021.

Bima mengatakan kajian cepat itu akan memastikan agar bisnis wisata malam hari dengan menggunakan lampu warna warni, benar-benar tidak berdampak kepada ekosistem lingkungan.

Setelah hasil kajian itu keluar, maka BRIN yang menaungi konservasi di Kebun Raya Bogor akan memutuskan mengenai pembukaan wisata glow.

Advertising
Advertising

Meski demikian, kata Bima, Pemkot Bogor akan tetap memberi masukan kepada BRIN atas hasil kajian tersebut, karena Kebun Raya masuk dalam wilayahnya.

Bima mengataka, Pemkot Bogor memberi rekomendasi agar pihak terkait tidak gegabah membuka wisata malam di Kebun Raya. "Itu pasti uji coba internal, karena saya minta jangan dibuka dulu, disetop dulu," ujar dia.

Diketahui, rencana pembukaan wisata edukasi Glow sempat mengalami penolakan dari empat mantan petigginya, antara lain mantan Kepala Kebun Raya Bogor periode 1983-1987 Usep Soetisna, periode 1990-1997 Suhirman, periode 1997-2003 Dedy Darnaedi dan periode 2003-2008 Irawati yang menyampaikan kritik melalui surat terbuka dengan alasan bisa mengganggu ekosistem.

Begitupun para budayawan Jawa Barat yang merasa terusik dengan hadir wisata Glow yang digagas PT MRN, karena dianggap tidak menghormati budaya sunda.

Gelombang protes pun terus dilakukan para budayawan baik di area depan gerbang Kebun Raya Bogor, Balai Kota Bogor dan Gedung DPRD Jawa Barat sejak beberapa minggu lalu.

Baca juga: Budayawan Jawa Barat Minta Pengelola Kebun Raya Bogor Hentikan Wisata Glow

Berita terkait

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

23 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya