Keluarga Polisi Korban Mafia Tanah Tuding Pegawai BPN Terlibat

Senin, 22 November 2021 19:04 WIB

Ilustrasi sertifikat tanah. Istimewa

TEMPO.CO, Bogor - Kasus mafia tanah yang memangsa lahan milik keluarga Ajun Komisaris Besar Moch Made Rumiasa di wilayah Cimanggis, Kabupaten Bogor, diduga melibatkan pegawai di Badan Pertanahan Nasional atau BPN Kabupaten Bogor berinisial YT, yang merupakan salah satu staf kepala Kantor BPN.


Menurut korban, Dhewi Rasmani, dugaan keterlibatan anggota BPN Kabupaten Bogor berinisial YT itu diketahui dari hasil gambar plotting-an (verifikasi keaslian sertifikat tanah dengan teknologi GPS) lahan yang direkomendasikan oleh Kantor Perwakilan BPN Jawa Barat. Dhewi menyebut dari hasil verifikasi ini ada dua gambar, satu gambar penuh termasuk lahan miliknya dan satunya lagi ada bagian yang dihapus

Menurut Dhewi, berdasarkan kesaksian pegawai BPN gambar yang benar adalah yang pertama, yang direkomendasikan Kanwil Jawa Barat. "Namun karena lahan kami disikat mafia, oknum BPN itu membuat gambar ke dua yang gak ada gambar peta lahan kami. Dipotong sama dia,” ucap Dhewi kepada wartawan di Bogor, Senin 22 November 2021.

Advertising
Advertising

Dhewi menuding pegawai BPN itu membantu terduga mafia tanah yang saat ini sedang disidang di PN Depok.


Saat dikonfirmasi, YT membantahnya. Menurut dia, pemotongan gambar peta tanah bukan kewenangannya sehingga tidak mungkin dilakukan. Bantahan ini sekaligus menampik pengakuan anak buahnya dalam sebuah video yang menyebut YT lah yang memotong gambar plotting-an.

Dalam video itu anak buah YT menyodorkan gambar hasil plotting-an yang sesuai dengan sertifikat aslinya yaitu sertipikat no.4477/Cimanggis dahulu nomor 149 dengan NIB.07617 terbit 1978 atas nama Yusda.


"Pertama saya tidak kenal dengan Dhewi Rasmani, terus saya juga tidak tahu perihal kasus lahan ini,” ucap YT saat dikonfirmasi di kantornya, Cibinong. Senin, 22 November 2021.


Dhewi juga menuduh pembegalan lahan keluarganya itu turut melibatkan kepala desa Cimanggis. Ia menduga Kades Cimanggis membuat surat palsu tidak sengketa dan menunjukan persil lahan miliknya bukan di area yang dipersengketakan saat ini. TEMPO coba mengkonfirmasi namun belum mendapat respon dari kepala desa.

M.A MURTADHO

Baca juga:

Keluarga Polisi pun Jadi Sasaran Mangsa Mafia Tanah

Berita terkait

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

18 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

3 hari lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya