Epidemiolog FKM UI: Antisipasi Omicron Harus Pertimbangkan Transmisi Komunitas

Senin, 29 November 2021 05:30 WIB

Seorang tenaga kesehatan mendapat suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 Moderna di Rumah Sakit Mangusada, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 4 Agustus 2021. Vaksinasi dosis ketiga bertujuan memproteksi para tenga kesehatan dari penyebaran virus corona varian baru. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan memaparkan langkah antisipasi varian baru Covid-19 jenis Omicron (B 11529). Menurut Iwan, pemerintah harus mempertimbangkan transmisi komunitas di setiap negara.

"Karena informasi varian baru Omicron masih berkembang dan akan dievaluasi dalam dua pekan mendatang," kata Iwan dalam keterangan pers, Minggu malam 28 November 2021.

Menurut Iwan, ada beberapa pakar epidemiologi Indonesia yang terlibat pemantauan varian baru SARS-CoV-2 di Tanah Air maupun dunia.

Iwan mengatakan pemerintah telah menerima masukan pakar epidemiolog dalam menentukan langkah antisipasi varian baru Covid-19 Omicron di Indonesia. "Kami telah berdiskusi dengan pemerintah tindakan terbaik yang bisa dilakukan saat ini," katanya.

Pemerintah diminta mengawasi pelaku perjalanan internasional dari sejumlah negara yang telah mengalami transmisi komunitas varian Omicron. "Jadi varian itu sudah menyebar di populasi negara tersebut," katanya.

Langkah larangan masuk ke Indonesia bagi pelaku perjalanan internasional dari negara yang sudah mengalami transmisi komunitas itu sudah tepat. Negara tersebut, di antaranya adalah Afrika Selatan, Angola, Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambique, Namibia, Zambia, Zimbabwe, dan Hong Kong.

"Di negara yang baru terdeteksi di pintu masuk belum dilarang karena belum menyebar di populasi negara itu," ujarnya. "Jadi varian baru itu terdeteksi ketika ada orang masuk negara itu dan dideteksi saat masih di karantina."

Epidemiolog itu menyarankan pemerintah mengawasi pelaku perjalanan dari negara terjangkit varian baru Covid-19 yang kini menjalani karantina. "Kita perlu ubah daftar negara terjangkit itu sesuai dengan perkembangan penyebaran Omicron," tambahnya.

Baca juga: Epidemiolog: Kapasitas Penumpang Transportasi Publik 100 Persen Riskan

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

4 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

9 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

15 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

18 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya