PSI Khawatir Jokowi Dikaitkan dengan Formula E, Nasdem: KPK Itu Independen
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 30 November 2021 15:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino buka suara soal desakan PSI agar Ahmad Sahroni mundur dari Ketua Pelaksana Formula E. PSI khawatir Presiden Joko Widodo atau Jokowi terseret dalam penyelenggaraan Formula E yang kini diselidiki KPK.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengungkapkan kekhawatiran PSI tidak mendasar.
"KPK kan lembaga independen, ya. Bahkan Presiden tidak akan bisa melakukan intervensi ke dalam proses hukum yang dilakukan oleh KPK," ujar Wibi saat dihubungi Tempo, Selasa, 30 November 2021.
Menurut Wibi, Ahmad Sahroni justru menggandeng KPK dan Badan Pengawas Keuangan untuk mengawasi jalannya persiapan Formula E. Sehingga pelaksanaan balap mobil listrik tersebut diharapkan bakal aman dari penyimpangan.
Soal sikap PSI yang meminta Ketua Umum NasDem Surya Paloh memerintahkan Sahroni mundur sebagai panitia Jakarta E-Prix, Wibi menganggap permintaan itu adalah hal aneh. Apa lagi, Sahroni terlibat di Formula E tanpa rekomendasi dari Surya Paloh atau partai.
"Ya, biarlah publik yang menilai. Tapi bagi Nasdem, Sahroni adalah figur yang tepat, terlepas dia anggota DPR RI dari Nasdem, tapi beliau adalah penggiat otomotif dan Sekjen IMI," kata Wibi.
Selanjutnya Sekjen DPP PSI menyebut langkah Sahroni membahayakan Jokowi...
<!--more-->
Sebelumnya, Sekjen DPP PSI Dea Tunggaesti mendesak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memerintahkan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mundur dari jabatannya sebagai Ketua Pelaksana Formula E Jakarta.
Menurut Dea, langkah Sahroni sebagai Ketua Pelaksana membahayakan karena membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika masih banyak persoalan membelit Formula E.
"Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi," kata Dea.
Dea mengatakan saran untuk Surya Paloh itu berangkat dari keprihatinan PSI sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi. Menurut Dea, saat ini Jokowi sedang fokus pada usaha pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sehingga, ia menyarankan agar tidak ada pihak yang mengganggu kinerja tersebut.
“Meski lebih junior, tak ada salahnya kami memgingatkan saudara tua. Mari sama-sama kita jaga Pak Jokowi," kata Dea.
Kemarin, Ahmad Sahroni mengatakan pantia Formula E bakal menemui Presiden Jokowi untuk meminta arahan soal sirkuit balap mobil listrik itu di Jakarta.
Dalam pertemuan dengan Jokowi nanti, Sahroni mengatakan pihaknya bakal memberikan feasibility study atau uji kelayakan jalur Formula E oleh Formula E Operations atau FOE. "Jadi semua kegiatan totally kami yang selanggarakan, tapi karena ini perhelatan international, makanya lapor ke Presiden," kata Sahroni.
Baca juga: PSI Desak Surya Paloh Perintahkan Sahroni Mundur Sebagai Ketua Pelaksana Formula E