Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yana Aditya di kantornya di Cawang, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021. TEMPO/Lani Diana
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Mochammad Yana Aditya mengatakan 8.000 pramudi bus Tranjakarta akan ikut medical check up. Pemeriksaan kesehatan secara bertahap itu dilakukan setelah terjadi lima kecelakaan Transjakarta dalam 40 hari terakhir.
"Memang butuh waktu untuk mengecek kesehatan semua pengemudi bus Transjakarta" kata Yana dalam konferensi pers di kantornya di Cililitan, Jakarta Timur, Sabtu 4 Desember 2021.
Menurut Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta Achmad Izzul Waro, dari ribuan pramudi bus itu, hanya 600 yang berada di bawah naungan BUMD DKI tersebut. Selebihnya adalah pengemudi di bawah naungan 17 operator mitra TransJakarta.
Izzul mengatakan 600 pengemudi PT Transjakarta itu sudah menjalani medicalcheck up. "Kami mendorong operator mitra TransJakarta mempercepat pengecekan kesehatan terhadap pengemudinya," katanya.
Setiap menerima pengemudi baru, PT TransJakarta sudah menerapkan syarat pemeriksaan kesehatan. Para pramudi itu juga diminta medical check up berkala setiap tahun.
"Dengan kejadian kecelakaan, pelaksanaan check up lebih intensif lagi," ujarnya.
Selanjutnya PT Transjakarta melakukan pemeriksaan kesehatan ringan setiap apel...
<!--more-->
Pada saat apel sebelum pramudi bertugas, PT Transjakarta juga melakukan pemeriksaan kesehatan ringan, yaitu berupa pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah. Izzul mengatakan pekerjaan pengemudi bus cukup berat, sehingga pengukuran tensi itu sangat penting.
"Apakah mereka tiba-tiba kena hipertensi atau yang lain. Itu rutin kami lakukan," tambahnya.
Manajemen TransJakarta juga melakukan pemeriksaan urine pengemudi bus secara acak saat apel. Tes urine ini untuk memastikan mereka bebas dari pengaruh alkohol atau obat terlarang. "Itu juga untuk meningkatkan kewaspadaan mereka," kata Izzul.
Dalam dua hari berturut-turut terjadi kecelakaan TransJakarta. Pada hari Kamis lalu, bus Transjakarta kecelakaan di simpang Pusat Grosir Cililitan (PGC). Bus menabrak pos polisi hingga hancur dan menyebabkan seorang petugas sterilisasi jalur terluka.
Bus Transjakarta menabrak separator busway di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Jumat, 3 November 2021. Kecelakaan mengakibatkan bagian depan bus Transjakarta rusak karena menghantam separator busway. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari berikutnya, bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan karena menabrak separator jalan dari beton di sekitar halte Bundaran Senayan, atau depan Ratu Plaza di Jalan Sudirman.
Kecelakaan Transjakarta terparah adalah tabrakan di halte Cawang Ciliwung, Jakarta Timur, yang menewaskan pramudi bus dan seorang penumpang. Sebelumnya juga ada bus TransJakarta terbakar di Senen, dan kecelakaan menabrak separator di Gandaria, Jakarta Selatan.