Kena Macet, Biskita Trans Pakuan Belum Bisa Atasi Persoalan Transportasi Bogor

Minggu, 5 Desember 2021 08:22 WIB

BISKITA Trans Pakuan melewati angkot saat uji coba di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 November 2021. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melalui program Buy The Service (BTS) melakukan uji coba sebanyak 10 BISKITA Trans Pakuan yang melewati 16 halte pada koridor lima mulai dari Stasiun Bogor hingga Ciparigi secara gratis hingga bulan Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kota Bogor telah meluncurkan koridor 6 BisKita Trans Pakuan yang melayani warga masyarakat dari Parung Banteng, Katulampa hingga Air Mancur, Tanah Sareal. Bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPTJ), Pemkot Bogor beraharap kehadiran bus ini bisa mengurangi kemacetan di daerah yang disebut Kota Sejuta Angkot itu.

Kehadiran BisKita mampu menarik animo warga Kota Bogor untuk mencobanya. Mulai untuk kebutuhan sehari-hari hingga sarana rekreasi.

Namun, kehadiran bus ini belum bisa memecah kepadatan transportasi di Kota Bogor. Pasalnya masih ada tumpang tindihnya trayek dan rute kendaraan umum lainnya serta diperparah dengan tingginya jumlah kendaraan pribadi.

Advertising
Advertising

TEMPO coba menjajal layanan operasional BisKita di Koridor 6 yang melayani rute Parung Banteng (Katulampa) ke Air Mancur (Tanah Sareal), Kota Bogor. Sama halnya dengan kendaraan lain, BisKita Trans Pakuan tidak memiliki jalur khusus seperti bus Transjakarta di DKI Jakarta.

Alhasil jika ada kemacetan dan antrean di lampu merah, BisKita Trans Pakuan akan ikut terjebak. Lebih parahnya lagi, di bahu jalan jalur Biskita koridor 6 banyak ditemui parkir liar dan pedagang kaki lima, sehingga mengganggu perjalanan bus.

“Kami di jalan umum sama seperti angkutan lainnya, kadang tempat pemberhentian kami atau shelter suka diisi oleh kendaraan lain dan angkot. Terutama di shelter-shelter di jalan Kolonel Ahmad Syam, itu suka banyak mobil berhenti. Hemat kami sebagai supir, harus ada satgas yang standby di setiap shelter,” ucap Diki Hidayat, sopir BisKita kepada Tempo. Senin, 29 November 2021.

Petugas Dishub Kota Bogor bersama anggota Polresta Bogor Kota mengatur lalu lintas saat uji coba BISKITA Trans Pakuan di jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 November 2021. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melalui program Buy The Service (BTS) melakukan uji coba sebanyak 10 BISKITA Trans Pakuan yang melewati 16 halte pada koridor lima mulai dari Stasiun Bogor hingga Ciparigi secara gratis hingga bulan Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Pada akhir pekan kemarin, BPTJ telah mengevaluasi operasional BisKita Trans Pakuan yang sudah berjalan tiga pekan terakhir. Menurut kepala BPTJ, Polana B Pramesti, salah satu hal yang jadi perhatian adalah jarak layanan antara bus satu dengan lainnya atau headway.

Selain itu, kata Polana, tingginya penggunaan kendaraan pribadi di jalur yang dilalui Biskita Trans Pakuan menimbulkan kemacetan sehingga waktu headway bus berpotensi terganggu. Polana mengatakan dibutuhkan peran Pemkot Bogor untuk mengatur lalu lintas pada jalur Biskita Trans Pakuan agar laju bus tidak terganggu kemacetan.

“Khususnya mengenai waktu tunggu dan waktu tempuh bus yang bisa saja berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap layanan Biskita Transpakuan,” kata Polana pada Tempo.

Polana mengatakan layanan BisKita sudah melayani 49.216 penumpang selama tiga pekan ini sejak pertama kali di luncurkan. Per hari layanan BisKita Transpakuan mampu membawa 2.140 penumpang dan tertingginya bisa mencapai 3.400-an penumpang di akhir pekan.

“Berdasarkan evaluasi justru Bogor itu unik, ya. Kalau di Jakarta, Transjakarta pada weekend itu dikurangi karena memang load factornya kecil. Tapi di Bogor justru makin tinggi karena banyak orang berwisata, sehingga di weekend meningkat jumlah penumpangnya,” kata Polana.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdur Rachim mengatakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPTJ menjadi masukan bagi Pemkot Bogor. Dedie menyebut rencana ke depan akan ada sterilisasi dia area halte dan jalur yang masuk kategori padat kendaraan. Sebab, menurut Dedie, masih ada beberapa potensi kantong penumpang yang belum ada shelter atau bus stop.

70 Persen Angkot Kota Bogor Tak Berizin

“Masalah-masalah tersebut akan mulai kami tata awal 2022 mendatang. Sambil kami terus mensosialisasikan agar masyarakat lebih menggunakan kendaraan umum massal, kami juga akan terus membenahi layanan secara sarana dan prasarananya,” kata Dedie.

Dedie mengatakan Pemerintah Kota Bogor belum memiliki rencana dan anggaran untuk membuat jalur khusus Biskita Trans Pakuan. Namun pihaknya akan meminta bantuan BPTJ untuk menyiapkan tanda karpet merah jalur bus di beberapa titik.

“Termasuk rencana rerouting akan kita bahas juga dengan BPTJ untuk menyiapkan skema BTS, yakni angkutan feeder atau pengumpan. Dengan demikian masyarakat akan terlayani sejak perjalanan pertama keberangkatan dari area rumah mereka,” ucap Dedie menjelaskan.

Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Bogor, Mulyadi mengatakan agar waktu headway antarbus sesuai target bisa dilakukan dengan mengatur rute angkutan dalam Kota, khususnya yang bersinggungan dengan BisKita Trans Pakuan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan pihaknya sedang merampungkan konsep pengaturan rute angkot untuk diusulkan menjadi feeder atau pengumpan BisKita Trans Pakuan. "Pertengahan Desember kami usulkan ini ke BPTJ," ucap Eko.

M.A MURTADHO

Baca juga:

Antusiasme Warga Sambut Biskita Trans Pakuan, Kebutuhan hingga Rekreasi

Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

7 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

11 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

3 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

13 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

13 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

13 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

14 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

14 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya