Top 3 Metro: Sumur Resapan Disebut Sarang Nyamuk, 29 Nama Kontraktor Diungkap
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 6 Desember 2021 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler metropolitan pada Senin pagi ini dimulai dari tudingan sumur resapan di Jakarta jadi sarang nyamuk. Wali Kota Jakarta Timur menyebut ada dua program sumur resapan di wilayahnya.
Berita terpopuler berikutnya masih soal sumur resapan, yaitu Anies Baswedan minta nama kontraktor diungkap ke publik karena banyak sumur resapan yang tidak sesuai standar.
Pemberian dana hibah DKI berupa beasiswa Rp 13,47 miliar kepada ribuan mahasiswa juga menarik perhatian pembaca. Hibah itu akan didistribusikan yayasan melalui rekening Tabungan Monas Pelajar Bank DKI kepada para penerima.
1. Sumur Resapan Disebut Jadi Sarang Nyamuk, Begini Kata Wali Kota Jaktim
Ramai di media sosial petisi meminta pembangunan sumur resapan di kawasan Jakarta Timur dihentikan sementara. Alasannya, program penyimpan cadangan air tanah dan pengendalian banjir dianggap menjadi sarang nyamuk karena ada genangan air di dalamnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengatakan program sumur resapan di wilayahnya terbagi menjadi dua, yakni buatan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan buatan perusahaan melalui CSR. Menurut Anwar, peristiwa air tergenang itu kemungkinan terjadi di sumur resapan milik Dinas SDA.
"Kalau sumur yang saya buat di Jakarta Timur dengan melibatkan CSR dengan MAI (Masyarakat Air Indonesia) melalui kajian, lokasi kedalamannya 20 sampai 30 meter," kata Anwar saat dihubungi Tempo, Ahad, 5 Desember 2021.
Anwar menerangkan, sumur resapan buatan CSR mampu menyerap air sebanyak 10 ribu liter dalam waktu 30 menit. Sehingga peristiwa air menggenang di atas sumur seperti dalam petisi tersebut, kemungkinan terjadinya sangat kecil.
Sebelumnya viral petisi yang menyebut sumur resapan besutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sarang nyamuk karena air tidak meresap ke dalam tanah. Petisi yang diklaim diinisiasi oleh 16 orang Alumni Fakultas Kedokteran UI itu sudah ditandatangani 6.494 orang pada Ahad siang ini.
Petisi tersebut meminta agar Pemprov DKI Jakarta menghentikan sementara proyek pembuatan sumur resapan tersebut. Mereka juga menentang rencana Pemprov DKI Jakarta membuat satu juta sumur resapan.
Selanjutnya DKI ungkap 29 nama kontraktor sumur resapan...
<!--more-->
2. Inilah Nama 29 Kontraktor yang Mengerjakan Proyek Sumur Resapan di DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya untuk bersikap tegas terhadap para kontraktor yang membuat sumur resapan asal-asalan tidak sesuai standar.
Anies meminta Dinas SDA DKI untuk memanggil dan mengevaluasi para kontraktor yang mengerjakan sumur resapan tidak sesuai standar. Seperti tutup sumur yang sudah jebol, kemudian penyelesaian sumur resapan yang amburadul.
Salah satu yang dikeluhkan dan viral di media sosial adalah pengerjaan sumur resapan di Lebak Bulus yang terkesan asal-asalan. Akhirnya, sumur resapan membuat jalan bergeronjal, selain mengganggu, kondisi ini juga membahayakan pengguna jalan.
Anies meminta seluruh nama kontraktor yang mengerjakan sumur resapan dibuka ke publik sehingga masyarakat bisa ikut mengawasi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengungkapkan proyek sumur resapan ini dikerjakan oleh 29 rekanan atau kontraktor.
"Ada 29 vendor yang melaksanakan ini, kami minta untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Artinya, bekerja secara terencana dengan baik, pelaksanaannya juga baik, memastikan output produknya benar, dan yang terpenting manfaatnya juga bisa didapatkan untuk mengalirkan air menuju drainase vertikal,” kaya Yusmada.
Selanjutnya Anies serahkan beasiswa dana hibah Rp 13,47 miliar...
<!--more-->
3. Anies Serahkan Beasiswa Dana Hibah Rp13,47 Miliar Kepada Ribuan Mahasiswa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan beasiswa sebesar Rp13,47 miliar untuk ribuan mahasiswa kepada Yayasan Beasiswa Jakarta.
Beasiswa yang berasal dari dana hibah Pemprov DKI Jakarta itu selanjutnya akan didistribusikan yayasan melalui rekening Tabungan Monas Pelajar Bank DKI kepada para penerima.
Dalam penyaluran yang dilakukan pada Jumat lalu di Balai Kota itu turut hadir Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi serta Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono dan Ketua Umum Yayasan Beasiswa Jakarta, Margani M. Mustar.
"Dana hibah tersebut terdiri dari pemberian bantuan biaya pendidikan dalam bentuk beasiswa kepada 2.858 orang mahasiswa masing-masing Rp4,06 juta per orang per tahun," ujar Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi dalam keterangannya, Ahad, 5 Desember 2021.
Rincian mahasiswa penerima beasiswa tersebut berasal dari 194 Perguruan Tinggi, rinciannya antara lain 184 PTS dan 10 PTN. Untuk mahasiswa dari PTS berjumlah 2.389 orang dan PTN 469 orang. "Total keseluruhan dana sebesar Rp11,60 miliar," ujar Babay.
Selain beasiswa iuran kuliah, Bank DKI juga turut menyalurkan pemberian bantuan penulisan skripsi atau tugas akhir kepada 400 mahasiswa dengan nominal Rp2 juta per orang/tahun dengan jumlah dana keseluruhan sebesar Rp800 juta.
Baca juga: Sumur Resapan Lebak Bulus yang Tertutup Aspal Bakal Dilubangi Lagi