BMKG Tanjung Priok Minta Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob 6-7 Desember
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 6 Desember 2021 09:37 WIB
Pada 4 Desember kemarin, kata Iman, di Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu terjadi pasang yang dipicu curah hujan tinggi, angin dan gelombang yang cukup tinggi. " Gelombang di Teluk Jakarta dan pulau Seribu 0,5-1,25 meter, tinggi tapi masih normal. Kecepatan angin 5-15 knot."
Hal ini berdampak pada naiknya air laut yang menyebabkan banjir akibat rob di wilayah Sunda Kelapa, Penjaringan dan Muara Angke. "Paling tinggi tanggal 4 dan hari ini. Tapi polanya semakin lama akan semakin turun."
Jika ada wilayah yang sampai saat ini belum surut robnya, menurut Iman, itu karena dibawah air laut atau air tananya sudah jenuh atau bentuknya cekungan.
Berdasarkan data anomali, kata Iman tinggi permukaan laut saat ini 0,1-0,2 meter atau laut lebih tinggi rata-rata 20 centimeter.
Rob atau banjir akibat air pasang itu disebabkan fase bulan baru di mana jarak antara bumi dan bulan paling dekat tahun ini. Sehingga terjadi pasang maksimum yang lebih tinggi dari purnama sebelumnya. "Fase bulan baru 1 Hijriyah paling jarak pasang maksimum lebih tinggi dari biasanya1,2 meter."
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: 24 RT di Ancol, Pluit, dan Kepulauan Seribu Terendam Banjir Akibat Rob