TEMPO.CO, Jakarta - Jeff Smith kembali ditangkap lantaran mengkonsumsi narkoba. Kali ini yang digunakannya adalah jenis Lysergic Acid Diethylamide atau LSD.

Ini adalah narkoba yang terbuat dari sari jamur di tanaman gandum hitam. Biasanya beredar dalam bentuk kertas atau kerap disebut acid trip, prangko, atau kertas dewa.

Dikarenakan obat ini merupakan jenis halusinasi/visual maka narkoba jenis ini adalah jenis yang paling ampuh untuk mengubah suasana hati seseorang. Efeknya akan berdampak pada perubahan dalam pikiran, fokus, persepsi dan emosi.

Jenis narkoba ini juga dapat menyebabkan gelisah, distorsi waktu, perasaan tidak nyaman dan bingung dengan halusinasi yang menakutkan. Para penggunanya pun dapat dikenali dengan mudah melalui perilaku, sulit tidur, dan tremor.

Menurut Kepala Humas Badan Narkotika Nasional atau BNN Brigjen Pudjo Sulistyo peredaran narkoba jenis LSD ini dulu sempat ramai peminatnya di Indonesia, tetapi sekarang sudah sangat jarang.

"Itu tandanya orang yang konsultasi atau kecanduan karena LSD ini sangat kecil," katanya.

Pudjo menuturkan bahwa LSD tidak seperti narkoba jenis lain semisal sabu atau ganja yang ramai peminatnya di Indonesia.

"Pengguna LSD itu sangat sedikit tidak seperti sabu dan ganja, apakah karena orang senang kepada jenis narkoba lain atau karena ketiadaan di pasar kita enggak tau, jadi harus dilakukan penelitian," kata Pudjo.

Baca juga: Jeff Smith Belum jadi Tersangka, Polisi Masih Gali Informasi Pemasok LSD

Helmilia Putri Adelita