Anggota Polda Metro Jaya Raih Gelar Doktor dengan Studi First Travel dan Pandawa

Jumat, 7 Januari 2022 09:02 WIB

Sebagian calon jemaah umrah korban kasus penipuan First Travel memenuhi ruang sidang Pengadilan Negeri Depok, Senin 2 Desember 2019. Hari ini diagendakan sidang putusan soal aset. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Supriyanto, anggota polisi Polda Metro Jaya, berhasil meraih gelar doktor dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Departemen Kriminologi, Program Pascasarjana, FISIP UI. Supriyanto bahkan berhasil meraih gelar doktor krimonologi tersebut dengan predikat cumlaude dalam waktu 3,5 tahun.

Dalam disertasinya yang berjudul "Determinan Kejahatan Kerah Putih: Criminaloid dan Organizational Criminogenic Elaborasi Terhadap Kasus-Kasus Kejahatan Finansial di Indonesia", Supriyanto menjadikan kasus penipuan umroh First Travel hingga Koperasi Pandawa sebagai bahan penelitiannya.

"Determinan pendorong pelaku kejahatan finansial tersebut, di antaranya ialah faktor sosio-ekonomi, yang mengacu kepada nature of industry," ujar Supriyanto menjelaskan sedikit soal hasil penelitiannya, Jumat, 7 Januari 2022.

Dalam kasus First Travel yang terungkap pada tahun 2017, perusahaan itu menjanjikan bisa memberangkatkan jamaah dengan biaya murah atau hanya Rp17 juta. Untuk menutupi kekurangan dana keberangkatan jamaah umrah yang berangkat tahun tersebut, manajemen mengambil uang jamaah yang telah membayar lunas biaya umrah untuk tahun berikutnya.

Skema ini digunakan First Travel secara berulang, hingga akhirnya dana tersebut habis dan skema tersebut goyah. Akibatnya ratusan jamaah yang sudah membayar lunas untuk keberangkatan umroh pada tahun berikutnya gagal berangkat.

Pada kasus Pandawa, modus penipuan yang terjadi mirip dengan skema ponzi. Anggota koperasi dijanjikan keuntungan 20 persen dari setiap member yang berhasil diajak bergabung ke koperasi. Setiap member baru diwajibkan menyetorkan uang tabungan sebanyak Rp50 juta - 2 miliar.

Selanjutnya penjelasan Supriyanto soal nature of industry...

<!--more-->

Advertising
Advertising

Adapun nature of industry yang Supriyanto maksud, pelaku kejahatan ialah menawarkan kemudahan, memberikan harga murah, serta keuntungan yang berlimpah dalam waktu yang singkat untuk menarik korbannya. Selain itu, dalam kasus First Travel para pelaku melakukan affinity frauds atau eksploitasi isu agama yang sangat mudah memikat masyarakat Indonesia.

Dalam penelitiannya, Supriyanto menjelaskan kasus First Travel dan Koperasi Pandawa telah memenuhi enam aspek criminaloid, yaitu pertama tidak ditemukan karakteristik fisik dan psikologis tertentu seperti egoisme yang tinggi, kedua para pelakunya telah menerapkan teknik netralisasi yaitu denial of responsibility, denial of injury, denial of victim, condemn the condemners, appeal to higher loyalties, dan denial of responsibility.

Terdakwa Direktur First Travel Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan kasus penggelapan dana umrah di Pengadilan Negeri Depok, 23 April 2018. Selain mendengarkan keterangan dari sejumlah saksi dari JPU dan saksi meringankan dari terdakwa yang dilengkapi saksi ahli, sidang kali ini beragendakan pemeriksaan terhadap ketiga terdakwa. TEMPO/Muhammad Denggan Fahrurrozie

Ketiga, pengendalian diri yang rendah dan rasionalisasi yang tinggi terhadap kejahatan memberikan keyakinan pelaku dalam melakukan kejahatan. Keempat, pengakuan palsu atas sosok yang terpengaruh budaya hedonisme dan alternative hedonism.

Kelima, rendahnya sensitivitas moral dan kecerdasan, dalam hal ini berkaitan dengan moral force yang terkait dengan attachment, involvement, commitment, dan belief," jelas Supriyanto. Terakhir yang keenam status sosial dan budaya yang sifatnya overconfidence and over-appreciation for self- authority.

"Saya telah membuktikan bahwa criminaloid telah berkontribusi dalam kejahatan korporasi," kata anggota Polda Metro Jaya tersebut.

Baca juga: Polda Metro Jaya: Mediasi antara Medina Zein dan Marissya Icha Gagal

Berita terkait

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

5 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

16 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

17 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

20 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

21 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

22 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

23 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

1 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya