Kata Staf Ahli Presiden Soal Jakarta Tetap PTM 100 Persen Meski 90 Sekolah Tutup
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 28 Januari 2022 12:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan RI meminta masyarakat tidak panik dengan temuan kasus Covid-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Jakarta. Sejak PTM 100 persen diterapkan, sudah 90 sekolah ditutup akibat temuan kasus infeksi virus corona.
“Jangan panik berlebihan. Kita ribut dengan penutupan 90 sekolah, padahal di Jakarta ada 6.421 sekolah,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Januari 2022.
Pemprov DKI Jakarta melaporkan 90 sekolah ditutup setelah ditemukan kasus Covid-19 pada siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Sekolah yang ditutup meliputi jenjang TK hingga SMA yang tersebar di lima wilayah Jakarta.
Rincian sekolah ditutup sementara itu, di Jakarta Barat sembilan sekolah, Jakarta Pusat lima sekolah, Jakarta Selatan 31 sekolah, Jakarta Timur 42 sekolah, dan Jakarta Utara tiga sekolah.
Abraham mengatakan penerapan PTM di Jakarta sesuai dengan SKB 4 menteri. Jumlah kehadiran siswa dalam PTM ditentukan dari level PPKM tiap daerah. PTM 100 Persen bukan satu kebijakan untuk seluruh wilayah Indonesia.
Selanjutnya kalau Jakarta PPKM Level 3, PTM harus dibatasi 50 persen...
<!--more-->
“Jika angka kasus di Jakarta semakin naik dan level PPKM jadi level 3, maka otomatis PTM dibatasi maksimal 50 persen. Tetapi jika level PPKM kembali membaik, maka PTM dinaikkan lagi hingga 100 persen. Ini diatur dalam SKB 4 Menteri,” katanya.
Pada saat ini Jakarta masih berada pada PPKM Level 2, sehingga masih memenuhi syarat untuk menggelar PTM 100 Persen.
Hasil verifikasi lapangan KSP soal dampak pembelajaran jarak jauh terhadap kualitas belajar anak selama pandemi Covid-19 menunjukkan PTM amat dibutuhkan. Abraham mengatakan belajar tatap muka diperlukan terutama untuk peserta didik tingkat dasar.
"Menurut kajian Kemendikbud dan Kemenag, hanya 15 persen anak SD kelas 1 yang nilainya sesuai standar. Bahkan hasil verifikasi lapangan Kantor Staf Presiden malah menemukan 50 persen anak SD kelas 1 belum bisa baca tulis,” ujarnya.
Soal PTM 100 persen di Jakarta juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada 26 Januari lalu. Riza Patria mengatakan Pemprov DKI masih akan melanjutkan PTM 100 persen sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.
Wagub DKI itu mengatakan Jakarta masih memenuhi syarat memberlakukan PPKM Level 2 dan tingkat vaksinasinya sudah memenuhi syarat atau di atas 80 persen, dan bahkan 98 persen tenaga pendidik yang sudah divaksin. Dengan alasan itu Pemprov DKI Jakarta belum akan mencabut PTM 100 persen.
Baca juga: Kata Orang Tua Murid Jakarta Soal PTM 100 Persen di Tengah Ancaman Omicron