TEMPO.CO, Bogor - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Bogor siapkan tenda darurat jika terjadi lonjakan pasien Covid-19. Namun hingga saat ini, rumah sakit milik Pemerintah Kota Bogor itu memaksimalkan ruang isolasi Covid-19 yang ada.

Kepala Bidang Pelayanan Media RSUD Kota Bogor Andy Aprianto mengatakan sejauh ini baru 54,6 persen dari total ketersediaan tempat tidur isolasi Covid yang terpakai. Andy menyebut, dari 152 ruang atau tempat tidur khusus untuk pasien Covid, terisi oleh 83 pasien dengan kondisi sedang dan berat.

"Untuk RSUD Kota Bogor sudah mendirikan dan menyiapkan tenda darurat yang apabila diperlukan siap untuk operasional," kata Andy di Bogor, Selasa 15 Februari 2022.

RSUD Kota Bogor memiliki 152 tempat tidur rawat inap pasien Covid-19. Untuk IGD isolasi Covid-19, terdiri dari ruang ICU Iso Covid 12 unit, NICU Iso Covid 2 unit, Perina Iso Covid 4 unit, Ruang Iso Covid Anak 10 unit, Ruang Iso Covid Dewasa 116 unit, Ruang IGD Iso Covid (dekon) 6 unit dan IGD Ponek 2 unit.

Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut, RSUD masih dapat menampung pasien infeksi virus corona dengan kriteria sedang, berat dan kritis. Sesuai kriteria Kementerian kesehatan, pasien dengan kriteria tanpa gejala dan ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Untuk pasien yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri dapat difasilitasi oleh Pemerintah Kota Bogor melakukan isolasi di ruang isolasi terpadu BKPP Ciawi," kata Andy.

Seiring kenaikan kasus Covid-19, angka kematian dalam dua pekan terakhir juga meningkat. Tercatat lima pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Kota Bogor. Total angka kematian Covid-19 periode Januari dan Februari 2022 tercatat 11 orang.

Dari data RSUD Kota Bogor, tiga dari 11 pasien yang meninggal itu belum divaksinasi. Sisanya belum terdata. "Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lokasi pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal di TPU Situgede," ujarnya.

M.A MURTADHO

Baca juga: 6 Tempat Isolasi Terkendali Pasien Covid-19 di DKI Khusus Masyarakat Menengah ke Bawah