Sirkuit Formula E Ancol Dikebut 54 Hari, Politikus PDIP: Dipaksakan
Reporter
Antara
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 24 Februari 2022 17:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak melontarkan kritik atas pengerjaan Sirkuit Formula E di Ancol yang dikebut agar selesai dalam 54 hari. Menurut Gilbert, lintasan balap mobil listrik internasional itu seharusnya mengutamakan kualitas
"Saya menyesalkan kenapa mesti dipaksakan 54 hari. Bisa ditunda agar lebih berkualitas," kata Gilbert di Jakarta, Kamis 24 Februari 2022.
Anggota DPRD DKI itu juga menyoroti penggunaan batang bambu sebagai lapisan bawah pembangunan lintasan Formula E Jakarta. Dia mengingatkan Pemprov DKI yang pernah membabat ratusan pohon di Monas dan kini memakai bambu dan kayu untuk ajang tersebut.
"Yang mengatakan Formula E green racing, itu sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius," ucap politikus PDI Perjuangan itu.
Kritik itu dilontarkan Gilbert menanggapi pernyataan penanggung jawab pembangunan sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Ari Wibowo di Ancol, kemarin. Ari mengatakan material bambu digunakan untuk melapisi bawah lintasan karena tahan terhadap air.
Bambu dipilih untuk mengatasi masalah tanah lunak di Zona 5. Kontraktor itu mengatakan dari lima zona konstruksi sirkuit tersebut, zona 5 sepanjang satu kilometer adalah tanah lunak yang tergolong sulit dikerjakan.
Menurut Ari, PT Jaya Konstruksi harus mengejar waktu pembuatan trek karena balap mobil listrik itu akan digelar 4 Juni 2022, atau 99 hari lagi. Sekitar 40 persen konstruksi sirkuit Formula E difokuskan di zona 5 itu.
"Zona 5 ini paling sulit dan paling menguras energi dan konsentrasi," ucapnya.
Progres pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, sudah mencapai 28,50 persen hingga 23 Februari. Pengerjaan sirkuit sudah memasuki hari ke-22 dari 54 hari kontrak kerja.
Baca juga: Ananda Mikola Sebut Sirkuit Formula E Jakarta Unik, Kenapa?