Dinas Gulkarmat DKI Gunakan Pengeras Suara Masjid untuk Edukasi Soal Kebakaran
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 16 Maret 2022 01:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Gulkarmat DKI Jakarta mengakui kesulitan untuk mengadakan pelatihan penanganan kebakaran di masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Satriadi mengatakan, untuk mengatasi hal itu, pihaknya telah melakukan terobosan dengan cara melakukan edukasi kepada warga Ibu Kota melalui pengeras suara di masjid atau musala di kawasan permukiman yang rawan kebakaran.
"Kami melakukan terobosan edukasi di era pandemi di 27.000 masjid dan musala menggunakan pengeras suara dan dampaknya luar biasa biasa menurunkan frekuensi kebakaran 31 persen," ucapnya.
Satriadi juga menjelaskan pada 2022 akan bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung untuk melakukan kajian membuat rencana induk sistem proteksi kebakaran yang diharapkan dapat menurunkan frekuensi kebakaran.
"Kami juga sedang membuat rencana induk sistem proteksi kebakaran untuk memetakan semua RW di DKI Jakarta yang memiliki kategori rawan kebakaran. Tahun 2022 ada anggaran Rp600 juta untuk pemetaan itu sehingga kita bisa melakukan evakuasi lebih cepat," katanya.
Selanjutnya, Kata DPRD DKI...
<!--more-->
DPRD DKI Dorong Dinas Gulkarmat Punya Inovasi
Sebelumnya, Komisi A DPRD DKI mendorong Dinas Gulkarmat berinovasi guna mencegah kebakaran di Jakarta.
"Salah satunya dengan mengintensifkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi kebakaran," kata Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2022.
Ia mengatakan sebagai sektor pemimpin, sudah seharusnya Dinas Gulkarmat memiliki terobosan untuk menciptakan program prioritas dalam menekan frekuensi kebakaran di Jakarta.
"Meski kurun dua tahun terakhir frekuensi kebakaran turun 30 persen, dari 1.027 kasus di 2020 menjadi 984 kasus pada 2021," katanya.
Ia juga berharap Dinas Gulkarmat memiliki desain besar terlebih dulu untuk melakukan proses edukasi dan sosialisasi itu.
"Harusnya Kepala Dinas Gulkarmat punya 'grand design' dulu karena memang tugasnya untuk merencanakan itu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi A lainnya Israyani juga meminta Dinas Gulkarmat memiliki terobosan agar tetap dapat melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan kebakaran saat pandemi COVID-19.
"Kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk sosialisasi, maka harus ada antisipasi apakah nanti sosialisasinya bisa melalui 'online' dan praktiknya digilir setiap RW atau dengan cara-cara lain agar frekuensi kebakaran bisa menurun setiap tahunnya," katanya.
Baca juga: Kebakaran Melanda Kontrakan Tanah Abang, 60 Orang Dievakuasi