IQAir 2021: DKI Jakarta Ibu Kota Negara Terpolusi Ke-12 di Dunia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 23 Maret 2022 06:17 WIB

Foto udara proyek pembangunan Tebet Eco Garden yang telah memasuki tahap akhir di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat 28 Januari 2022. Taman ini akan memiliki fasilitas jembatan penghubung antara Taman Tebet Utara dan Taman Tebet Selatan, area bermain anak, tempat berkumpulnya komunitas, taman bertema dan sarana olahraga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan kualitas udara dunia 2021 yang dirilis IQAir menempatkan DKI Jakarta di posisi ke-12 sebagai ibu kota negara paling berpolusi di dunia.

IQAir mencatat rata-rata konsentrasi polutan udara atau PM2,5 tertinggi di DKI Jakarta, yakni mencapai 39,2 mikrogram per meter kubik. Angka ini turun tipis dari rata-rata tahun sebelumnya, 39,6 mikrogram per meter kubik.

Laporan Kualitas Udara Dunia 2021 IQAir adalah laporan kualitas udara global utama pertama yang berbasis dari Pedoman Kualitas Udara WHO untuk PM2,5 tahunan yang diperbarui. Pedoman baru dari WHO dirilis pada September 2021 dan memotong nilai pedoman PM2,5 tahunan yang ada, dari 10 μg/m3 ke 5 μg/m3.

Advertising
Advertising

Kualitas Udara Jakarta Lebih Buruk Dibanding Ibu Kota Negara-negara Tetangga

Merujuk laporan IQAir 2021, tingkat polusi udara di Jakarta lebih tinggi dibandingkan ibu kota negara-negara tetangga seperti Hanoi, Vietnam (36,2 μg/m3) di posisi ke-15, Yangon, Myanmar (26,4 μg/m3) posisi ke-28, Vientiane, Laos (21.5 μg/m3) posisi ke-37, Bangkok, Thailand (20,0 μg/m3) posisi ke-42, Phnom Penh, Kamboja (19.8 μg/m3).

Kualitas udara DKI Jakarta juga kalah dibandingkan Kuala Lumpur, Malaysia (18.6 μg/m3) posisi ke-49, Metro Manila, Filipina (15.7 μg/m3) posisi ke-57, Singapore, Singapura (13.8 μg/m3) posisi ke-66, dan Canberra, Australia (4.8 μg/m3) posisi ke-104

Sementara peringkat pertama ibu kota terpolusi di dunia ditempati oleh New Delhi, India (85.0 μg/m3) disusul Dhaka, Bangladesh (78,1 μg/m3), N'Djaemena, Chad (77,6 μg/m3), Dushanbe, Tajikistan (59,5 μg/m3), Muscat, Oman (53,9 μg/m3), dan Kathmandu, Nepal (50,9 μg/m3).

Selanjutnya: Indonesia Peringkat ke-17 Negara Terpolusi di Dunia

<!--more-->

Indonesia Peringkat ke-17 Negara Terpolusi di Dunia

Bila melihat dalam lingkup negara maka Indonesia menempati peringkat ke-17 negara terpolusi di dunia dengan konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 μg/m3. Posisi ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara nomor satu yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan IQAir, bulan-bulan dengan kadar konsentrasi PM2,5 tertinggi adalah pada Juni dan Juli, masing-masing 54,5 μg/m3 dan 57,2 μg/m3, sedangkan bulan-bulan dengan kadar konsentrasi PM2,5 terendah ialah pada Februari dan November, 24,3 μg/m3 dan 23,8 μg/m3.

Dari daftar kota-kota lainnya di Asia Tenggara, Surabaya dan Bandung masing-masing menempati urutan ke-11 dan ke-13 kota paling berpolusi. Adapun Samarinda, Kayu Agung, Banda Aceh, dan Palangkaraya masuk ke dalam daftar kota-kota dengan polusi paling rendah se-Asia Tenggara.

Adapun lima negara paling tercemar pada 2021: Bangladesh (76,9 μg/m3), Chad (75,9 μg/m3), Pakistan (66,8 μg/m3), Tajikistan (59.4 μg/m3), dan India (58,1 μg/m3)

Selanjutnya: Tidak Ada Negara yang Penuhi Pedoman WHO

<!--more-->

Tidak Ada Satu Negara yang Penuhi Pedoman Kualitas Udara WHO

Mengutip dari siaran pers IQAir yang diterima Tempo, Selasa, 22 Maret 2022, laporan ini menemukan bahwa hanya 3 persen kota di seluruh dunia dan tidak ada satu negara pun yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 tahunan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Laporan ini menganalisis pengukuran polusi udara PM2,5 dari stasiun pemantauan udara di 6.475 kota di 117 negara, kawasan, dan wilayah.

“Laporan ini menggarisbawahi betapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang aman, udara bersih dan sehat untuk dihirup. Sekarang saatnya beraksi,” kata Frank Hammes, CEO IQAir.

Polusi partikel halus, yang dikenal sebagai PM2,5, umumnya diterima sebagai yang polutan paling berbahaya. Pantauan secara luas, polutan udara ini telah ditemukan menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap efek kesehatan manusia seperti asma, stroke, penyakit jantung, dan paru-paru. PM2,5 juga menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.

Polusi udara PM2,5 dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar termasuk batu bara, minyak dan gas fosil, pembangunan yang tidak berkelanjutan, serta kegiatan pertanian. Menghirup udara bersih harus menjadi hak asasi manusia, bukan hak istimewa,” ucap Avinash Chanchal Manajer Kampanye Greenpeace India.

AHMAD FAIZ

Baca juga: KPAI Sebut Dampak Polusi Debu Batu Bara Masih Dirasakan Warga Rusun Marunda

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

15 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

22 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

4 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

4 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

5 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

6 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

6 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

6 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya