7 Tahun Misteri Kematian Akseyna Ahad Dori, Simak Deretan Fakta-faktanya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 Maret 2022 13:28 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat tujuh tahun lalu, 26 Maret 2015, jenazah Akseyna Ahad Dori ditemukan mengambang di Danau Kenangan, Universitas Indonesia. Namun kasus pembunuhan mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI itu hingga kini belum terungkap.

Mengutip arsip pemberitaan Tempo.co, polisi menyatakan jenazah Akseyna diperkirakan sudah dua hari mengambang. Saat ditemukan jenazah berpakaian sweater hitam dan celana jins hijau lumut, memakai tas ransel, dan bersepatu kets.

Mulanya polisi menduga Akseyna tewas karena bunuh diri. Namun polisi belakangan menduga Aksyena tewas dibunuh.

Advertising
Advertising

Pada 3 Februari 2020, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri saat itu, Kombes Asep Adi, mengatakan jika Polres Depok kembali membuka penyelidikan kasus Akseyna dan melakukan olah TKP lagi. Namun Kapolres Depok saat itu Azis Andriansyah membantahnya.

Beberapa hari kemudian Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri saat itu, Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono, menyebut jika polisi bakal memeriksa lokasi penemuan jasad Akseyna jika ada bukti baru dalam penyelidikan. "Seandainya mendapatkan informasi yang baru ataupun mendapatkan fakta-fakta baru dimungkinkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara kembali," katanya Jumat, 7 Februari 2020.

Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan Akseyna:

1. Banyak Batu di Dalam Tas

Sejak awal polisi sebenarnya sudah menduga jika Ace, panggilan Akseyna, sebagai korban pembunuhan. Pasalnya di dalam tas Akseyna terdapat batu sebagai pemberat yang diduga untuk mencegah jenazah mengambang.

“Memang banyak batu besar di dalam tas ranselnya. Kami masih mengidentifikasi korban dan identitasnya juga," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Beji saat itu Ajun Komisaris Polisi Syah Johan kepada Tempo, sehari setelah penemuan jenazah.

Polisi Belum Bersedia Ungkap Hasil Otopsi Akseyna

2. Polisi Sempat Menduga Kasus Bunuh Diri

Juru bicara Kepolisian Resor Depok Inspektur Dua Bagus Suwardi saat itu sempat mengatakan bahwa kematian Akseyna merupakan kejadian bunuh diri. "Berdasarkan bukti kemungkinan bunuh diri," kata Bagus, 8 April 2015.

Bukti yang dimaksud adalah temuan batu dalam tas Akseyna sebagai alat untuk menenggelamkan diri. Namun danau tempat jasad Akseyna terlalu dangkal. Akseyna ditemukan mengapung 1 meter dari tepi danau. Kedalaman air di titik itu hanya 1,5 meter, sedangkan tinggi Akseyna 1,7 meter.

3. Akseyna Masih Hidup Saat di Dalam Air

Tim forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, yang mengotopsi jenazah Akseyna, menemukan beberapa luka memar.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Musyafak, menjelaskan luka memar yang ditemukan itu bisa akibat dari benda tumpul. "Tapi bukan berarti dipukul, bisa karena terbentur," katanya kepada Tempo.

Dari hasil pemeriksaan forensik, Akseyna masih bernapas saat berada di dalam air. Itu diketahui karena ada pasir dan air di dalam paru-parunya yang terhirup ketika tenggelam.

Menurut Musyafak, Akseyna meninggal karena lemas pada paru-paru lantaran tidak ada udara dan menghirup air. "Itu penyebab kematiannya, tapi apakah tenggelam sendiri atau ditenggelamkan, ini yang masih diselidiki dan ranahnya penyidik," ujar Musyafak.

4. Polisi Menyatakan Akseyna Dibunuh

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Khrisna Murti, mengatakan menyebut kematian Akseyna tidak wajar. “"Agak aneh jika dia bunuh diri," katanya, Kamis, 4 Juni 2015.

Polisi menemukan jika sepatu bagian belakang Akseyna rusak dan mengindikasikan dia diseret seseorang. Selain itu, ditemukan pula lebam di wajah Akseyna. Temuan lainnya adalah ketinggian air danau UI saat itu yang lebih rendah dari tinggi korban.

Polisi: Kematian Akseyna Tidak Wajar

5. Surat Wasiat Palsu

Seorang teman Akseyna, Achmad Jibril Jamaluddin, menyerahkan surat pendek bertuliskan "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything" kepada Mardoto, ayah kandung Akseyna, ketika mencari anaknya ke kampus pada 30 Maret 2015.

Jibril mengaku menemukan surat itu ketika masuk dan menginap di kamar kos Akseyna sehari sebelumnya. Terdapat coretan perubahan kata dalam surat. Kata "never" dicoret menjadi "not", kata "ever" menjadi "eternity", dan kata "me" menjadi "existence".

Grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, meragukan surat wasiat itu sepenuhnya ditulis Akseyna. Ia pun menilai ada kejanggalan dalam tulisan itu dan menganalisinya. Menurut dia, arah kemiringan tulisan dalam kalimat perpisahan berbentuk vertikal, sedangkan kemiringan tulisan asli Akseyna diagonal ke arah kanan. Kemiringan juga ditemukan pada tanda tangan mahasiswa UI itu.

Gaya penulisan huruf "g" pada kedua tulisan. Deborah melingkari setiap huruf "g" yang ada pada surat wasiat itu. Huruf “g” dalam tulisan itu berbeda dengan yang ditulis dalam biodata Akseyna. Gaya tulisan khas huruf itu memiliki dua garis mengulang di dekat kepala huruf.

6. Akun Twitter Akseyna Aktif

Akun Twitter @akseyna tertangkap aktif sejak pekan terakhir Juni 2015, tepatnya pada 3 Juli 2015. Bunyinya singkat; "Test". Lantas, pada Kamis, 10 Juli 2015, pukul 12.32, akun itu kembali mencuitkan kalimat, "Saya sahabatnya Ace -R-."

Dan pada Sabtu, 11 Juli 2015, sekitar pukul 18.00, akun tersebut mencuitkan kalimat agak panjang dengan nada ancaman balas dendam, yang berbunyi: "SY JANJI, AKN BLS SMUA PRBUATAN KALIAN TRHDAP ACE, SY AKN BLJR MNJADI “KALIAN” & TENTUNYA MELAKUKAN HAL SAMA DGN CRA SY SNDIRI, CAMKAN ! -R-."

Aktifnya akun Twitter Akseyna membuat polisi memburu siapa yang mengakses dan menuliskan pesan-pesan tersebut

Baca juga: Penembak Laskar FPI Divonis Lepas, PA 212: Terus yang Bunuh Genderuwo?

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

40 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

1 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

2 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

9 jam lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

18 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

20 jam lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

23 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya