Jalan Panjang Pembangunan Sirkuit Formula E hingga Revisi dari FIA
Reporter
Tempo.co
Editor
Juli Hantoro
Senin, 28 Maret 2022 11:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sirkuit Formula E yang awalnya dijadwalkan selesai pada Maret 2022 kini harus diundur hingga April 2022. Pengunduran jadwal ini menambah panjang kisah pembangunan jalur balap mobil listrik itu sejak dicanangkan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 2019 lalu.
Berikut perjalanan panjang pembangunan sirkuit Formula E di Jakarta:
1. Awalnya di Monas
Gubernur DKI Anies Baswedan mengumumkan soal rencana Jakarta menjadi tuan rumah gelaran balap mobil listrik Formula E pada 14 Juli 2019. Anies saat itu mengklaim berhasil melakukan negosiasi dengan pimpinan Formula E, yaitu Alexandro Agag dan Alberto Longo. Dari hasi negosiasi tersebut, mereka sepakat mengadarakan E-Prix di Jakarta pada 2020.
Anies mengumumkan Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E selama lima tahun mulai 2020. Menurut dia, dengan menyelenggarakan Formula E sepanjang 5 tahun, investasi yang dikeluarkan DKI bisa bernilai lebih karena lokasi itu tidak hanya dipakai satu kali. Ia mengibaratkannya seperti investasi di bidang pembangunan infrastruktur.
Sirkuit Formula E kemudian direncanakan dibangun di Monas. Namun rencana itu menimbulkan kontroversi.
Rapat Komisi Pengarah yang berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2020 di Kementerian Sekretaris Negara sempat membahas Formula E yang sejak tahun lalu direncanakan akan melintasi kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka. Dalam rapat itu, beragam pendapat muncul. Mayoritas peserta rupanya tak setuju penggunaan kawasan Monas sebagai lintasan balap Formula E.
Keputusan rapat itu mengharuskan Anies mencari jalur lintasan baru. Malam hari setelah rapat, Anies mengaku mengontak pengelola Formula E dan organisasi pembalap motor internasional untuk mengubah rute. Anies juga segera mendatangkan tim ahli dari FIA Formula E untuk mencari rute baru.
Keputusan tersebut berubah. Pada 7 Februari 2020, Komisi Pengarah mengizinkan Pemerintah DKI Jakarta menyelenggarakan Formula E di Monas. Namun, pemerintah pusat menyarankan penggunaannya sesuai dengan Undang-Undang Cagar Budaya.
2. Batal digelar di Monas
Direktur JakPro Gunung Kartiko memastikan sirkuit Formula E batal dibangun di kawasan Monas. Dia mengatakan pembatalan itu karena pihaknya terbentur masalah perizinan.
"Karena monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kami cari lokasi ikon yang memang menunjukkan Jakarta," ujar Gunung pada September 2021.
3. Lima Lokasi Jadi Alternatif Sirkuit
Setelah Monas batal dijadikan lokasi sirkuit Formula E, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria kemudian mengungkapkan ada lima lokasi yang bisa jadi alternatif pembangunan lintasan balap mobil listrik itu.
Salah satunya, kata dia adalah Pantai Maju Bersama di Pulau Reklamasi. Alternatif lainnya adalah di kawasan GBK, Senayan, Jakarta Pusat.
<!--more-->
4. Ditetapkan di kawasan Ancol, Jakarta Utara
PT Jakarta Propertindo (JakPro) menetapkan kawasan Ancol, Jakarta Utara sebagai lintasan sirkuit Formula E. Ajang balapan mobil listrik itu rencananya bakal digelar pada Juni 2022.
"Baru tadi pagi disetujui sirkuit Formula E di Ancol," ujar Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni di Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 22 Desember 2021.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan kandidat lokasi sirkuit Formula E ada dua tempat, yakni Ancol dan JIExpo Kemayoran. Pengerucutan ini dilakukan dari lima lokasi yang menjadi pilihan untuk menggelar balapan mobil tersebut, yakni Sudirman, Pantai Indah Kapuk, sekitar Jakarta International Stadium (JIS), JIExpo Kemayoran, dan Ancol.
Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto menyebut pemilihan sirkuit ini setelah pihaknya melalui kajian mendalam. Pihak FIA dan FOE pun juga turut dilibatkan dalam pemilihan lintasan ini.
5. Revisi dari FIA
Pembangunan sirkuit Formula E di Ancol sempat sedikit mengalami kendala setelah lelang pertama proyek tersebut tak menemukan kontraktor yang sesuai.
Setelah diadakan lelang ulang, kontraktor yang memenangkan tender adalah PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Mereka ditargetkan menyelesaikan lintasan balap yang didesain mirip kuda lumping itu pada 27 Maret 2022 atau sekitar 54 hari pengerjaan dari 3 Februari 2022.
Hingga Jumat, 25 Maret 2021, pengerjaan sirkuit ini diklaim telah mencapai 87,9 persen. Namun Vice President of Infrastructure and General Affairs Formula E Irawan Sucahyono mengatakan pengerjaan sirkuit di Ancol, Jakarta Utara harus mundur hingga awal April 2022. Sebab, hasil evaluasi Federasi Automobil Internasional (FIA) menetapkan trek dan run-off sirkuit harus diubah.
"Kemarin ditinjau oleh FIA ada sedikit perubahan harus ini, harus itu," kata dia di lokasi sirkuit, Jumat, 25 Maret 2022.
Irawan berujar FIA mengevaluasi keseluruhan lintasan Formula E. Tidak hanya trek, federasi internasional itu juga meninjau aspek keselamatan atau hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan saat balap berlangsung.
Formula E akan digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022. Sirkuit balap Jakarta EPrix ini memiliki layout searah jarum jam dengan total panjang 2,4 kilometer, lebar 16 meter (kiri dan kanan trek masing-masing 2 meter), serta panjang garis lurus 600 meter. Bentuknya menyerupai kuda lumping.
Baca juga: PDIP Sebut Sirkuit Formula E Harus Lolos Lisensi FEO Paling Lambat 4 Mei