Sebelum Dikeroyok, Ade Armando Sesalkan Perpecahan Aliansi BEM SI

Senin, 11 April 2022 17:49 WIB

Pegiat Media Sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando ditolong oleh Polisi dengan muka berlumuran darah usai dikeroyok oleh massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. Ade mengalami luka serius di bagian kepala dan tengah dirawat di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum dikeroyok, Dosen Universitas Indonesia Ade Armando sempat diwawancara wartawan soal demo mahasiswa BEM SI yang menolak Jokowi 3 periode.

Ade menyesalkan pecahnya aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa ketika BEM SI menggelar demo 11 April tanpa diikuti BEM UI pada hari ini.

“Saya tidak ikut demo. Tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan dukungan, tetapi saya dengar BEM SI pecah,” kata Ade Armando sebelum massa berkumpul di depan gedung DPR RI, Senin, 11 April 2022.

Dosen FISIP ini mengungkapkan kekecewaannya karena aliansi mahasiswa Indonesia terpecah menjadi lima aliansi dan menurutnya hal itu tidak sehat bagi demokrasi Indonesia.

“Artinya gerakan mahasiswa tidak lagi menyatu. Seperti masing-masing punya patronnya sendiri-sendiri, masing-masing berjalan dengan agendanya sendiri,” ujarnya.

Ia mengatakan mahasiswa harus sadar bahwa mereka sangat mungkin ditunggangi oleh siapapun. Dengan pecahnya aliansi hingga lima kubu, ia mengatakan hal itu sangat menakutkan bagi gerakan mahasiswa Indonesia.

Dosen UI itu menyesalkan BEM SI yang membuat pernyataan sikap masing-masing dan berbeda dengan aliansi mahasiswa.

Advertising
Advertising

“Saya khawatir terlalu childish gerakan kemahasiswaannya jadi terlalu kekanak-kanakan cuma karena perbedaan ini dan itu kemudian terpecah. Itu sayang sekali,” katanya.

Ia menyarankan BEM se-Indonesia harus duduk bersama untuk membicarakan isu-isu sebesar ini dan agar bisa keluar dengan pernyataan sikap yang sama.

"Saya rasa semua BEM itu harus duduk bersama membicarakan isu sebesar ini agar bisa keluar statement yang sama, apakah itu BEM UI atau BEM lain," kata Ade. “Saya kan dari generasi yang lebih tua, bagaimanapun saya mendukung gerakan-gerakan demokratis dan saya ingin agar orang mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman mahasiswa."

Pernyataan itu disampaikan Ade Armando beberapa jam sebelum dia dipukuli massa di depan gedung DPR RI sekitar pukul 15.30.

Berdasarkan pantauan Tempo, massa ricuh usai BEM SI membubarkan diri dari depan gerbang utama DPR RI. Segerombolan orang memukul dan menendang Ade yang tergeletak di aspal.Celana panjangnya terlepas. Darah mengalir di tubuhnya. Sejumlah orang berupaya menyelamatkan Ade.

Sekitar 20 menit, polisi dari dalam pagar DPR RI tiba mengevakuasi Ade Armando ke dalam kompeks DPR RI. Beberapa menit kemudian, massa yang masih ricuh, ditembak gas air mata oleh polisi dari dalam pagar DPR.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok Massa Demo 11 April, Ini Kata Polda Metro Jaya

Berita terkait

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

2 hari lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

17 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

17 hari lalu

Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

Demo 11 April 2022, mahasiswa unjuk rasa ke pemerintahan Jokowi di seluruh Indonesia. Apa tuntutan saat itu? Kini, masih relevan?

Baca Selengkapnya

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

21 hari lalu

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.

Baca Selengkapnya

Meneropong 3 Hari Demo Kecurangan Pemilu di KPU dan DPR, Ini Daftar 3 Tuntutannya

37 hari lalu

Meneropong 3 Hari Demo Kecurangan Pemilu di KPU dan DPR, Ini Daftar 3 Tuntutannya

Menjelang diumumkannya hasil perhitungan KPU, gedung DPR dan KPU ramai digeruduk aksi demo. Mereka melayangkan 3 tuntutan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

48 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

Buntut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila, Demo Mahasiswa Ricuh Hingga Blokade Jalan Lenteng Agung

27 Februari 2024

Buntut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila, Demo Mahasiswa Ricuh Hingga Blokade Jalan Lenteng Agung

Mahasiswa mengajukan tuntutan pemecatan tidak hormat terhadap Rektor Universitas Pancasila serta penghapusan hak secara umum.

Baca Selengkapnya

4 Kelompok yang Lantang Menolak Hasil Pemilu 2024

20 Februari 2024

4 Kelompok yang Lantang Menolak Hasil Pemilu 2024

Hal tersebut terjadi lantaran sejumlah pihak menilai ada kecurangan dalam proses rekapitulasi suara Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Terakhir UTM dan Universitas Trisakti

11 Februari 2024

Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Terakhir UTM dan Universitas Trisakti

Gerakan tersebut meluas dan diikuti berbagai perwakilan kampus seperti guru besar, dosen dan mahasiswa. Mereka menilai Jokowi telah keluar dari nilai-nilai demokrasi.

Baca Selengkapnya

Melki Sedek Huang Tunggu Respons dan Hasil Pemeriksaan Ulang Dirjen Dikti atas Kasus Dugaan Kekerasan Seksual

9 Februari 2024

Melki Sedek Huang Tunggu Respons dan Hasil Pemeriksaan Ulang Dirjen Dikti atas Kasus Dugaan Kekerasan Seksual

Melki Sedek Huang sampai saat ini masih menunggu jawaban dari hasil pemeriksaan ulang terhadap kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.

Baca Selengkapnya