Warga Jakarta Layangkan SP 1 Berisi 9 Tuntutan untuk Anies Baswedan

Jumat, 22 April 2022 12:47 WIB

Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Ibu Kota melakukan aksi sebelum sidang pembacaan putusan gugatan terkait polusi udara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 16 September 2021. Tujuh pejabat negara , yang terdiri dari Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Banten, dan Gubernur Jawa Barat dinilai tidak menanggapi dan membahas tuntutan 32 warga negara yang telah mengirimkan notifikasi sejak 5 Desember 2018 silam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) melayangkan surat peringatan (SP) 1 untuk Gubernur DKI Anies Baswedan. Anggota KOPAJA dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Jeanny Silvia Sari Sirait mengatakan SP 1 itu diberikan oleh perwakilan puluhan komunitas warga Ibu Kota yang haknya dilanggar.

"SP 1 tersebut berisi tuntutan penuntasan sembilan permasalahan krusial di DKI Jakarta dalam enam bulan terakhir masa kepemimpinannya yang akan berakhir pada Oktober 2022," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 22 April 2022.

KOPAJA terdiri dari sembilan komunitas dan kelompok warga. Mereka adalah penggugat citizen lawsuit polusi udara, Paralegal Komunitas, KIARA, warga Rusunami Citra Garden, dan korban pembebanan biaya perawatan Covid-19. Warga nelayan Muara Angke, warga Pancoran, RUJAK, dan LBH Jakarta juga tergabung di dalamnya.

Mereka mengajukan 9 tuntutan kepada Anies. Tuntutan pertama soal buruknya kualitas udara Jakarta. Menurut Jeanny, pemerintah DKI belum melakukan upaya optimal pasca putusan gugatan warga negara atas polusi udara Jakarta.

Buktinya, tutur dia, status Buku Mutu Udara Ambien (BMUA) jauh di bawah ambang batas sehat. Selain itu, upaya teknis yang berjalan tak dapat diukur apalagi teruji. Hasil pengawasan polusi udara tidak transparan.

Tuntutan kedua, sulitnya akses air bersih karena swastanisasi air. Sejak pemerintah DKI bekerja sama dengan pihak swasta pada 6 Juni 1997, warga khususnya kelompok ekonomi ke bawah dirugikan. Perusahaan itu adalah PT PAM Lyonnaise (Palyja) dan PT Thames PAM Jaya yang kini bernama Aetra.

Advertising
Advertising

Tarif air menjadi mahal, tapi berbau dan berasa. Jangkauan air bersih juga baru mencapai 62 persen. Artinya, belum seluruh warga Jakarta mendapatkan akses air bersih.

Ketiga, penanganan banjir belum mengacu pada masalahnya.

Keempat, pemerintah DKI dianggap tak serius memperluas akses terhadap bantuan hukum. Jeanny menyoroti belum adanya Peraturan Daerah DKI tentang Bantuan Hukum yang diwacanakan sejak 2014.

Kelima, lemahnya perlindungan terhadap masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta. "Publik Jakarta tidak bisa mengakses pantai bersih cuma-cuma dari total 32 kilometer garis pantai," ujar dia.

Keenam, reklamasi masih berlanjut. Anies dianggap tak memenuhi janji politiknya untuk menghentikan pembangunan pulau palsu. Buktinya, di kepemimpinan Anies, izin reklamasi Pulau C, D, dan G tidak dicabut. Anies telah mengubah nama pulau ini menjadi Pantai Kita, Maju, dan Bersama.

Ketujuh, isu hunian layak masih menjadi masalah. "Hingga hari ini rasanya memiliki hunian yang layak di DKI Jakarta hanya menjadi angan semata bagi warga DKI Jakarta," jelas Jeanny.

Kedelapan, masih ada penggusuran paksa di Jakarta. Menurut dia, jumlah penggusuran di era Anies memang berkurang ketimbang pemimpin Ibu Kota sebelumnya.

Akan tetapi, pola penggusuran yang melanggar hak asasi manusia (HAM) masih terjadi. Penggusuran itu misalnya dilakukan di wilayah Pancoran Buntu II, Kapuk Poglar, Kebun Sayur, dan Tembok Bolong.

Kesembilan, penanganan pandemi Covid-19 belum maksimal. Jeanny memaparkan angka pengetesan sampel tidak sesuai target. Pendidikan tatap muka juga digelar terburu-buru.

"Koalisi warga menolak politisasi terhadap isu publik dan menuntut Anies Baswedan selaku pejabat publik secara serius menuntaskan persoalan tersebut secara struktural dan berkelanjutan," jelas dia.

Baca juga: Soft Launching JIS, Anies Baswedan: Menegaskan Jakarta Ibu Kota di Asean

Berita terkait

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

3 jam lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

22 jam lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

1 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

1 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

4 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

4 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

4 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

4 hari lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

4 hari lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya