4 Proyek ITF Belum Terbangun, DPRD DKI: Jakarta Darurat Sampah
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Senin, 25 April 2022 21:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Empat proyek pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility atau ITF di dalam kota Jakarta hingga saat ini belum terbangun. DPRD DKI menyoroti rencana yang belum terwujud untuk mengurangi ketergantungan pengiriman sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu atau TPST Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Sampai sekarang belum ada satupun yang terbangun atau beroperasi," kata anggota DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo saat membacakan rekomendasi DPRD DKI soal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI atas pelaksanaan APBD 2021 di Jakarta, Senin, 25 April 2022.
Sebelumnya DKI berencana membangun empat fasilitas pengelohan sampah antara (FPSA) di Jakarta. Keempat fasilitas itu adalah di Sunter sebagai pusatnya dan ITF Wilayah Layanan Barat yang kedua penugasannya dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo atau Jakpro.
Kemudian, ITF Wilayah Layanan Timur dan Selatan yang penugasannya oleh Perumda Sarana Jaya.
Mencermati belum ada kemajuan soal empat ITF itu, DPRD DKI meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencari alternatif solusi mengatasi masalah sampah di Ibu Kota.
"Mengingat Jakarta sudah berada dalam situasi darurat sampah maka salah satu alternatifnya dengan pengadaan alat pemusnah sampah ramah lingkungan di tingkat kecamatan dan kelurahan," katanya.
DPRD DKI berencana kembali mengadakan rapat khusus dengan Dinas Lingkungan Hidup, PT Jakpro dan Sarana Jaya terkait akselerasi pembangunan empat ITF itu.
Selanjutnya volume sampah di DKI...
<!--more-->
Fasilitas pengelolaan sampah tersebut nantinya diharapkan dapat meminimalkan ketergantungan daerah terhadap TPST Bantargebang.
Adapun berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup DKI, volume sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang pada 2020 mencapai lebih dari 7.400 ton per hari.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta bersepakat dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk memperpanjang kerja sama pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang selama lima tahun.
Perpanjangan kerja sama itu dilakukan melalui sinergi yang diteken Gubernur Anies Baswedan dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Balai Kota Jakarta, Senin (25/10/2021).
Sementara itu, Anies meletakkan batu pertama proyek pengolahan sampah menjadi bahan bakar (Refused Derived Fuel/RDF) dan fasilitas pengolahan sampah "Landfill Mining" di TPST Bantargebang pada Senin (21/2).
Anies menargetkan dapat mengolah sekitar 1.000 ton masing-masing sampah lama berusia minimal enam tahun dan sampah baru diolah menjadi sekitar 750 ton bahan bakar alternatif berbasis sampah per hari.
"Proyek ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir pengelolaan sampah yang dikirimkan ke Bantargebang," kata Anies Baswedan di TPST Bantargebang.
Baca juga: Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari