Pengakuan Palsu Penculik Anak: dari eks Napi Terorisme hingga Berlatih di Poso

Reporter

Antara

Minggu, 15 Mei 2022 16:20 WIB

Tersangka penculikan anak yang ditembak oleh polisi hanya bisa terduduk meringis saat pimpinan Polres Bogor melakukan keterangan pers terkait aksinya. Kamis, 12 Mei 2022. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian pengakuan yang disampaikan penculik anak di Bogor membuat masyarakat terhenyak. Dari pengakuan penculik yang brnama Abbi Rizal Afif itu, terungkap bahwa ia seorang residivis. Yang semakin bikin penasaran adalah, si pencuri mengaku mantan napi terorisme.

Tentu saja, berbagai dugaan mengalir soal motif di balik penculikan anak yang dilakukan ARA tersebut. Apalagi, ia tidak mencuri 1 atau 2 anak, tapi 12 anak sekaligus.

Wajar saja bila kemudian, masyarakat mengaitkan dengan kejahatan terorisme yang pernah ia lakukan. Pelaku mengaku sudah menculik 12 anak sejak awal Ramadan.

Mengaku dua kali terlibat tindak pidana terorisme

Bahkan, kepada penyidik Polres Bogor, penculik berusia 27 tahun itu mengaku telah dua kali tercatat melakukan tindak pidana terorisme. Dari pengakuan itu, mengalir berbagai pengakuan lainnya, terkait soal aksi terorisme yang pernah ia jalankan.

"Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan kasus penculikan ini," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin saat konferensi pers di kantornya, Cibinong, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 12 Mei 2022 lalu.

Mengaku pernah mengikuti pelatihan di Poso

Advertising
Advertising

Tersangka penculikan anak yang juga telah tercatat melakukan kejahatan non terorisme itu, mengaku menjalani pelatihan teroris di Poso, Sulawesi Tengah, selama tujuh bulan.

Abbi Rizal Afif adalah penculik 12 anak, yang semuanya laki-laki. Anak-anak tersebut diculik dari sejumlah tempat, ada yang di kabupaaten Bogor, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Tangerang Selatan.

Namun, tak lama setelah pengakuan penculik anak itu tersiar, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Khusus Kelas IIA Gunung Sindur Mujiarto mengatakan tak ada nama Abbi Rizal Afif yang pernah menjalani binaan di lapasnya.

Lapas Gunung Sindur membantah pengakuan tersangka

"Berdasarkan data yang kami miliki, nama tersebut tidak pernah tercatat menjalani pidana di Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur," kata Kalapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur Mujiarto melalui keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jumat, 13 mei 2022.

Mujiarto mengatakan telah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, dan menyatakan nama tersebut tidak pernah menjadi warga binaan pemasyarakatan di instansi yang dipimpinnya.

Kasus penculikan anak oleh Abbi Rizal Afif ini terkuak dari laporan masyarakat mengenai hilangnya bocah di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Rupanya bukan hanya satu anak yang ia culik.

"Kami berhasil menyelamatkan 10 orang anak yang saat ini sedang berada di wilayah Senayan, Jakarta Selatan," kata AKBP Iman Imanuddin.

Modus penculikan dengan mengaku sebagai Satgas Covid-19

Modus yang dilakukan penculik saat melakukan aksinya yaitu berpura-pura menjadi polisi dan mengaku sebagai Satgas COVID-19.

Tersangka menegur anak-anak yang akan ia culik dengan alasan tidak memakai masker, kemudian para korban dibujuk untuk ikut dengan tersangka.

Menurut Kepala Satreskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Siswo D.C Tarigan mengatakan Abbi Rizal Afif ingin menguasai barang berharga milik korban.

Anak-anak yang duculik tersebut dikumpulkan di salah satu rumah ibadah yang dijadikan titik kumpul korban, pelaku merampas telepon genggam milik korban. "Makanya kita kenakan pasal 82 dan 83 tentang perlindungan anak. Hukumannya 15 tahun penjara,” kata Siswo.

Iman menjelaskan awalnya dari laporan yang masuk ke polisi, di Kemang, ada satu orang yang dibawa dari 5 orang yang diambil oleh tersangka itu. "Empat orang dikembalikan kemudian satu orang dibawa," kata Iman.

Melakukan pelecehan seksual terhadap para korban

Selain merampas barang berharga milik korban, Siswo mengatakan Abbi Rizal Afif juga melakukan serangkaian penyimpangan seksual terhadap anak-anak yang ia culik.

Dari keterangan kepada penyidik, Abbi pelaku penculikan anak mencabuli tiga anak, yang ia jadikan korban penyimpangan seksual. Modusnya, membawa makan korban dan kemudian diberi obat tidur.

“Agar korban tidak melawan saat pelaku melakukan penyimpangan seksualnya, korban dibujuk dan diberi obat tidur. Dalam kondisi tidak sadar, para korban dicabuli.

Mengaku pernah menjadi korban penyimpangan seksual

Menurut polisi, pelaku pernah menikah namun cerai sebelum Ramadan. Pengakuannya, saat kelas 5 SD pernah menjadi korban penyimpangan seksual. “Artinya alibi yang sama yang dikemukan oleh predator anak, ngaku sebagai korban sebelum jadi pelaku,” ucap Siswo.

"Untuk motifnya sedang kami dalami nanti penyidik akan melakukan pemeriksaan pendalaman, termasuk ada atau tidaknya tindak kekerasan seksual," kata Iman.

ANTARA | MA MURTADHO

Baca juga: Penculik Anak di Pesanggrahan dan Bogor Ditangkap di Senayan, Punya Motif Cabul

Berita terkait

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

4 jam lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

4 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

9 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

10 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

10 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

10 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

11 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya