TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelaksana tugas atau Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono angkat bicara soal tiga nama calon Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan. Tiga nama itu adalah Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah Marullah Matali,
dan Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro.

"Kalau kita lihat dari tiga nama yang muncul itu semuanya sebenarnya orang-orang baik, dan orang-orang yang mengenal kondisi Jakarta," ujar dia melalui sambungan telepon Jumat, 20 Mei 2022.

Sumarsono adalah Plt Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau BTP saat pilkada DKI 2017. Saat itu Sumarsono adalah Dirjen Otonomi Daerah di Kemendagri. Sumarsono yang juga pernah menjadi Pj Gubernur Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Menurut Sumarsono, Heru Budi Hartono adalah mantan pejabat Pemprov DKI yang menangani masalah aset dan keuangan. "Saya kira pengalamannya juga luar biasa dan saya kenal betul dia," kata dia.

Heru juga pernah menjadi Wali Kota Jakarta Utara. Sumarsono mengatakan, pengalaman lokal itu juga didukung wawasan nasional Heru sebagai seorang Kepala Staf Kepresidenan, jabatan yang hanya diberikan kepada orang yang dapat dipercaya.

"Artinya, posisi Heru sebenarnya dari sisi persyaratan harus mengenal wilayah kerjanya Jakarta, saya kira itu dipenuhi karena dia eselon satu," tutur Sumarsono.

Soal Marullah Matali, menurut Sumarsono, dia memiliki jabatan pimpinan pratama dan memenuhi syarat secara administratif untuk menjadi Pj Gubernur. Matali adalah orang asli Betawi dan pernah menjadi Wali Kota Jakarta Selatan, dan saat ini menduduki jabatan Sekretaris Daerah DKI.

Dari segi pengalaman bekerja mengurus Jakarta, Sumarsono menilai Matali memang mumpuni. Namun, Jakarta adalah ibu kota negara yang berarti menjadi milik seluruh Indonesia. "Karena ini ibu kotanya sebuah negara, sehingga diperlukan wawasan nasional. Tapi dari segi persyaratan, sebenarnya kompetensi dia memenuhi syarat," katanya.

Calon ketiga adalah Juri Ardiantoro yang juga Ketua Panitia Seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum. Dari jabatan yang pernah diemban Juri, menurut Sumarsono, dia sudah teruji keuletannya dan kematangannya dalam menyelesaikan konflik, serta pernah menghadapi situasi krisis selama pemilihan presiden dan kepala daerah beberapa waktu lalu.

Sehingga, dari sisi manajemen kepemimpinnya tidak diragukan lagi pengalaman nasional dan pasti mengenali seluruh daerah. Modal itu menjadi keunggulan Juri sebagai calon penjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. "Cuma kedalamannya mengenali Jakarta mungkin relatif kurang dibanding Heru dan Matali," ujar Sumarsono.

Baca juga: Soal Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan, Ini Kata Wagub