DKI Jakarta untuk Keempat Kalinya Juara One Planet Cities Challenge

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Mei 2022 15:30 WIB

Tebet Eco Park resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto Tempo/Eka Yudha Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk keempat kalinya, Provinsi DKI Jakarta menjadi pemenang nasional One Planet City Challenge (OPCC) untuk periode 2021-2022. Sebelumnya, DKI Jakarta telah memenangkan tiga kali ajang OPCC di tahun 2015, 2016, dan 2018.

Dewan juri yang terdiri dari pakar perkotaan internasional, terkesan pada penanggulangan perubahan iklim di DKI Jakarta yang dijalankan secara komprehensif.

Sebagai pemenang nasional, maka Jakarta memenuhi syarat untuk dipertimbangkan sebagai salah satu dari dua pemenang global yang akan diumumkan pada Juni 2022.

Dewan Juri menilai Jakarta telah secara ambisius menetapkan target pengurangan emisi karbon jangka pendek pada tahun 2030. Selain itu, DKI Jakarta juga memiliki rencana aksi mitigasi yang konkret pada sektor-sektor penyumbang emisi gas rumah kaca yang tinggi, khususnya di sektor transportasi.

DKI Jakarta saat ini telah mempunyai Pergub Nomor 90 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah karbon Yang Berketahanan Iklim. Dengan adanya Pergub tersebut, maka diharapkan DKI Jakarta dapat menunjukkan bahwa pembangunan dapat dilakukan dengan rendah emisi karbon.

Advertising
Advertising

"Pergub tersebut sudah menginternalisasi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," ungkap Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Mendampingi kota DKI Jakarta, kota Balikpapan dan kota Probolinggo juga terpilih sebagai finalis nasional OPCC 2021-2022, ini merupakan keempat kalinya kota Balikpapan terpilih sebagai finalis.

Kota Balikpapan memfokuskan aksi iklimnya pada upaya-upaya solusi berbasis alam yang juga bermanfaat dan menjadikan Balikpapan sebagai kota yang nyaman untuk tempat tinggal.

Sedangkan, kota Probolinggo, yang pada tahun ini berhasil masuk sebagai finalis pertama kalinya, memiliki rencana aksi yang sudah sesuai dengan sektor yang diidentifikasikan sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar, yaitu sektor limbah.

Hadir secara daring Bima Arya mengatakan bukan hanya tugas walikota ataupun pemerintah daerah untuk membangun sebuah kota yang berkelanjutan dan berketahanan iklim.

"Pengalaman Kota Bogor dalam ajang We Love Cities, kami mengajak partisipasi semua kalangan di Kota Bogor untuk terlibat, mendukung, dan memberi masukan kepada kota, untuk menciptakan kota dan tentunya lingkungan yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.

Dalam kompetisi OPCC 2021-2022, Indonesia merupakan negara dengan jumlah peserta terbanyak. Jumlah kota dan kabupaten peserta dari Indonesia meningkat dari 15 peserta di periode sebelumnya menjadi 24 peserta pada periode OPCC 2021-2022.

ANNISA APRILIYANI

Baca juga: Anies Baswedan Teken MoU dengan University of Oxford, Incar Nol Emisi Karbon

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

5 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

10 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

10 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

10 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya