Rektor Universitas Ibnu Chaldun Kasih 2 Bukti Gelar Profesornya Tidak Gadungan

Selasa, 31 Mei 2022 19:05 WIB

Bersama puluhan mahasiswanya, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar datangi Polda Metro Jaya atas pencemaran nama baiknya sebagai profesor gadungan pada Senin 28 Maret 2022. Tempo/Hamdan Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Univesitas Ibnu Chaldun Musni Umar membeberkan bukti dirinya bukan penyandang gelar profesor gadungan. Sebelumnya Musni melaporkan Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung berinisial YLH yang menudingnya sebagai profesor gadungan lewat cuitan di media sosial.

Bukti-bukti ini disampaikan usai Musni Umar diperiksa tim penyidik Polda Metro Jaya sebagai pelapor dalam kasus dugaan pencemaran nama baik oleh YLH. Musni melaporkan YLH pada 1 April 2020 dengan nomor laporan LP/B/1691/IV/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

"Saya menolak keras adanya laporan bahwa saya adalah profesor gadungan," kata Musni di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022.

Jika dia dianggap sebagai profesor gadungan, Musni mengatakan, sama saja YLH menganggap dua universitas yang memberikannya gelar profesor sebagai universitas gadungan, yaitu Universitas Ibnu Chaldun di Jakarta dan Asia E University di Malaysia.

Menurut Musni, tudingan YLH itu keliru karena Universitas Ibnu Chaldun sudah didirikan sejak 1956. Universitas ini telah menghasilkan alumni yang menjadi tokoh nasional, yaitu Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Advertising
Advertising

"Telah melahirkan banyak tokoh. Jadi tidak mungkin itu universitas adalah universitas gadungan," ucap Musni.

Adapun Asia E University, berdiri atas inisiatif Malaysia dengan dukungan 31 negara anggota Cooperation Dialogue di Asia. Oleh sebab itu, Musni menyatakan, universitas internasional yang berpusat di Malaysia ini tidak mungkin memberikan gelar profesor palsu kepada seseorang.

"Berpusat di Malaysia dan saya menjadi pembimbing di sana, mengajar juga, dan mengikuti seminar, dan itu sudah saya berikan bukti yang diberikan dari universitas, saya sudah berikan kepada penyidik," kata dia.

Diperiksa Sebagai Pelapor

Kuasa Hukum Musni, Ismail Marasabessy menambahkan, persoalan gelar professor palsu ini memang menjadi bagian dari pertanyaan penyidik selama pemeriksaan yang berlangsung hingga 3 jam. Rektor itu diperiksa sebagai pelapor terhadap YLH atas dugaan pencemaran nama baik.

"Kalau Prof YLH melaporkan dengan tuduhan atau sangkaan kepada Prof Musni kita sudah bantahkan karena memang Prof Musni bukan seorang gadungan. Buktinya kita punya sertifikat yang diberikan langsung Asia University kepada Prof Musni," ucap Ismail.

Dalam kasus pencemaran nama baik ini, Ismail mengatakan, timnya mengenakan YLH melanggar pasal 27 ayat 3 jo pasal 45 ayat 3 UU ITE dan juga pasal 310 dan 311 KUHP.

Dia juga turut menyertakan dua saksi yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Universitas Ibnu Chaldun. "Bukti yang kita sampaikan berkisar pada postingan atau cuitan-cuitan yang di Twitter milik terlapor yaitu Prof YLH di mana dalam cuitan-cuitan tersebut Prof YLH ini atau akun twitter Prof YLH ini beliau mentwit dan mengatakan bahwa Prof Musni adalah seorang penjilat, disertakan dengan meme," ujar Ismail.

Baca juga: Rektor Universitas Ibnu Chaldun Diperiksa Polisi Soal Laporan Pencemaran Nama Baiknya

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

4 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

4 jam lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

2 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya