Lahan Fasos Fasumnya Diduga Dikuasi Mafia Tanah, Warga GAS Gugat Bupati Bogor

Rabu, 22 Juni 2022 08:52 WIB

Ilustrasi sengketa tanah. Pixabay/Brenkee

TEMPO.CO, Bogor - Ratusan warga perumahan Griya Alam Sentosa atau GAS menggugat Bupati Bogor dan pengembang PT. Gunung Hermon Permai atas kasus dugaan mafia tanah. Lahan fasilitas sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) perumahan itu kini berubah fungsi dan sebagian lahan lain disebut dikuasai mafia tanah.

Kuasa hukum warga GAS, Sholeh Ali mengatakan sesuai dengan Undang-undang nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, harusnya pengembang wajib untuk menyediakan lahan sebesar 40 persen dari lahan yang dibangun untuk fasos dan fasum di dalam perumahan untuk konsumennya. Di perumahan GAS, Fasos dan Fasum itu hilang atau tidak ada.

“Kesalahan dari tingkat hulu dalam hal ini memberi kesempatan para mafia tanah,sehingga harus diberantas," kata Sholeh di Bogor, Selasa, 21 Juni 2022.

Di perumahan Griya Alam Sentosa, Desa pasirangin,Cileungsi, lahan untuk pekuburan berubah menjadi gedung SMP. Tanah resapan pun dijual. "Fasos fasum seluas 1.950 meter persegi, termasuk bangunan 15 unit ruko di sampingnya dikuasai pihak yang mengaku membeli dan memiliki sertifikat,” kata Sholeh.

Selaku kuasa hukum dari 342 warga GAS, Sholeh mendaftarkan gugatan class action di Pengadilan Negeri kelas IA Cibinong, Kabupaten Bogor. Sholeh berharap semua turut peduli dan memberikan keadilan dan kenyamanan bagi warga GAS.

“Gugatan ditujukan kepada pengembang serta Bupati Bogor karena kami menilai mereka lalai dan menelantarkan asetnya hingga diperjualbelikan oleh pihak yang tidak bertangggungjawab," ujarnya.

Warga GAS juga menggugat BPN karena mengeluarkan sertifikat atas nama pembeli tanah fasos fasum. Notaris dan delapan pembeli juga turut menjadi tergugat dalam perkara ini.

Advertising
Advertising

Dengan gugatan itu, warga GAS berharap penguasaan lahan fasos fasum oleh pembeli tanah dihentikan dan dikembalikan fungsinya sebagai fasos fasum sesuai tuntutan gugatan. Di atas lahan itu, kini sudah dibangun 15 unit ruko.

“Warga berharap agar bisa memanfaatkan tanah tersebut untuk olah raga,mainan anak, tempat berkumpulnya warga dan kreasi anak muda seperti sebelumnya,” ucap Sholeh.

Juru bicara Pengadilan Negeri kelas 1A Cibinong Amran S. Herman, membenarkan jika gugatan terhadap Bupati Bogor dan pengembang kasus dugaan mafia tanah itu sudah ada dalam agenda persidangan. “Sudah terdaftar. Sidang awal, disidangkan tanggal 5 Juli 2022,” kata Amran kepada Tempo.

M.A MURTADHO

Baca juga: Eks Pejabat DKI Jadi Tersangka Kasus Mafia Tanah Cipayung, Ini Kata Wagub Riza

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

5 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

6 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

6 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

6 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

7 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

7 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

PDIP Belum Menyerah Gugat ke PTUN Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU Sebut Sudah Tak Ada Celah Hukum

8 hari lalu

PDIP Belum Menyerah Gugat ke PTUN Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU Sebut Sudah Tak Ada Celah Hukum

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun meminta KPU untuk menunda penetapan hasil Pilpres 2024 sembari menunggu hasil gugatan PTUN, KPU menolak

Baca Selengkapnya