Pengusaha Tolak Turunkan Tarif Taksi dan Patas AC
Minggu, 22 Februari 2009 13:52 WIB
Padahal, saat harga bahan bakar minyak naik tahun lalu, tarif taksi dan Patas AC naik 20 persen. "Tapi kenaikan itu masih di bawah yang kita inginkan," dalih T.R Panjaitan. Mestinya, lanjut Panjaitan, tarif buka pintu menjadi Rp 7.900, bukan Rp 6.000. Demikian juga dengan tarif per kilometer, seharusnya Rp 3.700 bukan Rp 3.000.
Menurut Panjaitan, meski harga bahan bakar minyak sudah turun, tarif yang ada belum menutupi biaya pokok ditambah dengan margin keuntungan 10 persen. "Saat ini margin keuntungan perusahaan turun jadi 5 persen saja," katanya.
Tarif ideal dari perhitungan bisnis, lanjut dia, Rp 6.900 untuk buka pintu dan Rp 3.250 per kilometer. "Tarif sekarang kan masih di bawah tarif ini," ujarnya.
Menurut Panjaitan, saat ini sudah ada dua tarif, yaitu tarif atas dan tarif bawah. "Silakan operator mau pilih yang mana," ujarnya. Bagi taksi yang baru bisa menggunakan tarif atas. Sedangkan untuk taksi yang sudah berumur di atas tujuh tahun sebaiknya menggunakan tarif bawah.
Begitu pula dengan Patas AC. Organisasi Angkutan Darat tak akan menurunkan tarif. "Ini kan kelas non ekonomi. Jadi wewenang ada di operator," katanya.
SOFIAN