Polisi Sebut JNE Dapat Kontrak Salurkan Ratusan Ribu Ton Beras Bansos Presiden

Senin, 1 Agustus 2022 20:14 WIB

Beras Bansos Jokowi Dikubur di Depok, Ini Penjelasan JNE

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya saat ini tengah mengusut penemuan bantuan sosial atau beras bansos presiden yang dikubur di Sukmajaya, Depok. Pihak jasa ekspedisi JNE pun telah dimintai keterangan pada Senin 1 Agustus 2022.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan menjelaskan kasus ini bermula saat JNE menjalin kerja sama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan tersebut sejak 2020. Total dari hasil kesepakatan itu JNE menyalurkan paket bansos sebanyak ratusan ribu ton.

"JNE kerjasama dengan vendor PT DNR. DNR ini selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerimanya untuk wilayah Depok pada 2020," kata Zulpan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa 2 Agustus 2022.

Advertising
Advertising

Zulpan mengatakan belum dapat memastikan jumlah pastinya dari bantuan yang seharusnya dibagikan ke masyarakat. Alasannya pihak JNE belum dapat memperlihatkan dokumen kesepakatan itu.

"Jumlah beras yang dikirim JNE dalam kontrak dari PT DNR sebagai pemenang kontrak dari pemerintah, berdasarkan hasil pemeriksaan hari ini sekitar ratusan ribu ton, kami belum sampaikan detailnya," kata Zulpan.

Zulpan menuturkan paket bansos itu sebelumnya disimpan di gudang Bulog di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Saat hendak menyalurkannya, pihak JNE mengalami gangguan dalam perjalanannya hingga rusak. Kerusakan tersebut disampaikan Zulpan dikarenakan hujan deras.

"Pada saat ambil beras di Pulogadung ini mengalami gangguan dalam perjalanan yaitu akibat hujan deras sehingga beras ini dikatakan dalam kondisi rusak," katanya.

Pihak JNE, ucap Zulpan, mengaku telah mengganti paket bantuan sosial tersebut. Karena merasa paket bansos yang rusak itu telah menjadi miliknya, mereka pun menguburnya.

Sebelumnya, warga Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, dihebohkan dengan penemuan paket sembako bantuan Presiden yang diduga dikubur/dipendam. Bantuan sosial ini disebut-sebut bekerja sama dengan salah satu perusahaan ekspedisi.

VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, tak menampik pemendaman paket Banpres berada di Depok. Alasannya, barang itu rusak.

Eri mengatakan pemendaman beras bantuan presiden yang rusak itu sudah sesuai SOP serta memastikan tidak melakukan pelanggaran. "Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Eri lewat keterangan resminya.

Baca juga: Beras Bansos Jokowi Dikubur di Depok, Ini Penjelasan Lengkap JNE

Berita terkait

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

2 hari lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya