Pedagang memberikan jamu dan vitamin untuk sapi kurban yang dijual di lapak hewan kurban Restu Slamet, Petukangan, Jakarta, 1 Juli 2022. Pemberian jamu dan vitamin ke hewan kurban bertujuan untuk menambah imun guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1443 H. Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengklaim wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di wilayahnya itu sudah melandai dan terkendali setelah dilakukan upaya pemberian antibiotik, vitamin, dan vaksinasi.
"Untuk kasus PMK di Kabupaten Tangerang saat ini sudah melandai," ucap Zaki di Tangerang Provinsi Banten, Ahad, 7 Agustus 2022 dikutip dari Antara.
Menurut dia, dalam menekan angka penyebaran PMK tersebut Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengalokasikan dosis vaksinasi pengendalian penyakit pada hewan.
"Kami sudah melakukan upaya dengan memberikan vaksin PMK, dan efektif dalam percepatan penanganan wabah itu," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika menuturikan kini pihaknya terus menggenjot vaksinasi PMK tahap kedua bagi hewan ternak.
Ia menyebutkan, sebanyak 600 dosis disiapkan untuk memperluas pelaksanaan vaksinasi PMK tahap kedua tersebut."Saat ini, yang kami prioritaskan untuk divaksin adalah ternak bibit, sapi perah, sapi potong dan juga kerbau," katanya.
Vaksinasi PMK tahap kedua tersebut digelar pada tanggal 27-29 Juli 2022 di 6 kecamatan, yakni Kecamatan Rajeg, Sindang Jaya, Panongan, Legok, Tigaraksa dan Solear. Sebanyak 737 ekor telah tervaksin baik vaksin dosis kedua dan dosis kesatu.
Kemudian, berdasarkan data sebelumnya sebanyak 597 ekor hewan ternak di wilayahnya telah menerima vaksinasi PMK tahap pertama, kini dari jumlah tersebut telah mencapai angka 100 persen.