Santri Tewas di Tangerang, Orang Tua Kecewa Pondok Pesantren Lalai

Senin, 8 Agustus 2022 12:17 WIB

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wahyudi, ayah dari BD, 15 tahun santri Pondok Pesantren Daarul Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang yang tewas setelah berkelahi dengan temannya menyatakan kecewa. "Karena Ponpes telah lalai dalam melakukan pengawasan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 8 Agustus 2022.

Wahyudi mengatakan, sebagai orang tua dia memasukkan anaknya ke ponpes itu karena percaya anaknya akan dijaga dan diawasi dengan baik. "Tapi adanya insiden ini menunjukkan ponpes tidak melakukan pengawasan dengan baik dan lalai," katanya.

Semestinya, kata Wahyudi, pengasuh ponpes itu melakukan pengecekan dan pemeriksaan ketika BD tidak masuk kelas pada hari itu. "Ditanya, dicek dan dilihat kenapa santrinya tidak masuk dan ini dibiarkan saja dan diketahui sudah meninggal," ucapnya.

Wahyudi mengaku dihubungi pihak Pesantren pada Ahad 7 Agustus, pukul 14.00. Sesampainya di pesantren, dia diberitahu bahwa anaknya sudah tidak bernyawa. "Pihak ponpes memberitahu anak saya sudah tak bernyawa, di sana saya dipertemukan dengan pelaku, pelaku mengakui sempat berkelahi dengan anak saya," kata Wahyudi.

Meski kecewa dengan pihak Ponpes, Wahyudi mengatakan tidak akan menuntut ponpes. "Tapi saya meminta agar pihak ponpes melakukan evaluasi pengawasan terhadap santri agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi," ucapnya.

Advertising
Advertising

Polisi selidiki sebab kematian

Polisi hingga kini masih mendalami penyelidikan tewasnya BD, 15 tahun, santri Pondok Pesantren Daarul Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang. Kapolsek Cisoka Ajun Komisaris Nurokhman mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban meninggal setelah berkelahi dengan temannya.

"Dugaan sementara karena penganiayaan, berkelahi satu lawan satu," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 8 Agustus 2022. Saat ini, kata Nurokhman, pelaku sudah ditahan di Polsek Cisoka untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dugaan penganiayaan ini terjadi pada Ahad 7 Agustus 2022. Menurut Nurokhman, pihak Pondok Pesantren tidak melaporkan tewasnya korban dan perkelahian antar santri itu. "Minggu 7 Agustus 2022 sekira jam 17.00 Polsek Cisoka mendapatkan informasi dari pihak RSUD Balaraja bahwa ada korban meninggal," kata Nurokhman.

Korban, kata dia, diantar oleh guru atau pengasuh Pondok Pesantren Daarul Qolam. "Berdasarkan keterangan guru atau pengasuh yang mengantar, korban meninggal diduga karena berkelahi sesama santri," ucapnya.

Polisi telah memeriksa enam saksi yang terdiri dari santri dan pengasuh pondok pesantren berkaitan dengan meninggalnya BD. Kepada polisi, Ikhsa Islah, guru Ponpes Daarul Qolam menjelaskan, pada pukul 13.30 WIB ada santri yang datang melaporkan BD tidak sadarkan diri. "Saksi guru kemudian mengecek ke kamar santri dan setelah dicek benar korban sudah tidak sadarkan diri," kata Nurokhman.

Baca juga: Santri di Tangerang Tewas, Polisi Duga akibat Kelahi Satu Lawan Satu

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya