PAM Jaya Belum Penuhi Kebutuhan Air Warga Jakarta, Berupaya Tambah Pasokan Air Baku

Senin, 8 Agustus 2022 15:51 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Direktur Utama PAM JAYA Syamsul Bachri, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B Hasan Basri Umar, dan Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C Gani Suwondo di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 30 Juni 2022. ANTARA/Abdu Faisal

TEMPO.CO, Jakarta - PAM Jaya mencatat penyediaan air minum belum memenuhi kebutuhan warga DKI Jakarta. Dengan kerja sama yang akan dilakukan, diharapkan PAM Jaya dapat memasok air hingga 100 persen.

“SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) bertujuan mempercepat kebutuhan dasar masyarakat di Provinsi DKI Jakarta, targetnya pelayanan 100 persen di 2030,” kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dalam acara "Konsultasi Publik: Rencana Kerja Sama Pengembangan SPAM di Provinsi DKI Jakarta" secara daring, Senin, 8 Agustus 2022.

Dia mengakui bahwa masalah penyediaan air minum menjadi isu PAM Jaya lantaran saat ini cakupannya belum memenuhi dari keinginan warga DKI. Namun demikian, Arief memastikan PAM Jaya dan Pemprov DKI Jakarta akan berupaya menambah air baku.

Upaya ini dilakukan agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan target pelayanan 100 persen pada 2030. Penambahan air baku itu melalui Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM).

“Ada beberapa strategi yang akan dilakukan PAM Jaya, salah satunya bagaimana menambah air baku yang kemudian bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Jakarta. Kita mengenal dengan istilah SPAM,” ucap Arief.

Advertising
Advertising

Selain itu, isu yang menjadi perhatian PAM Jaya adalah penggunaan air tanah yang cukup besar di wilayah DKI Jakarta. Akibatnya, 90 persen wilayah DKI diprediksi tenggelam pada 2050.

“Di Provinsi DKI Jakarta, isu tentang air minum memang masih tinggi, di antaranya pengambilan, penggunaan air tanah,” kata Arief.

Penggunaan air tanah, kata dia, di Provinsi DKI Jakarta masih sangat tinggi, sehingga membuat banyak efek ekologi yang menjadi salah satu ancaman.

Arief mengatakn 90 persen wilayah Jakarta, khususnya di bagian utara diprediksi tenggelam pada 2050 jika masalah penggunaan air tanah tidak segera diselesaikan.

“Ada beberapa isu yang juga menjadi salah satu tantangan PAM Jaya, yaitu penurunan muka tanah. Dilansir dari BBC, Jakarta bisa tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi, jika penggunaan air tanah terus berlangsung,” Arief.

Baca juga: DPRD DKI Sesalkan Tingginya Angka Kebocoran Pipa Air Palyja

Berita terkait

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

15 jam lalu

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

Menteri Basuki tiba di area pembangunan reservoir IKN sekitar pukul 16.25 WITA.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

7 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

17 hari lalu

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

30 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

54 hari lalu

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

26 Februari 2024

Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

Pemkot Jakarta Utara menargetkan masyarakat tidak pakai air tanah 2030. Selain karena kesehatan, setiap tahun permukaan tanah juga terus turun.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

23 Februari 2024

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

Le Minerale mengecam hoaks yang tidak berdasar pada fakta dan data, yang dapat menyesatkan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

19 Februari 2024

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.

Baca Selengkapnya

Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

7 Februari 2024

Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

Perlu dilakukan pemeringkatan kota berdasarkan tingkat risiko patogen pada rumah tangga yang menggunakan air tanah.

Baca Selengkapnya

Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

2 Februari 2024

Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan akan mendukung calon presiden (Capres) yang peduli air bersih dan sanitasi.

Baca Selengkapnya