Biaya Pembangunan Kampung Susun Bukit Duri Rp 52 Miliar, Skema Sewa Jangka Panjang

Kamis, 25 Agustus 2022 13:34 WIB

Penampakan hunian Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Eks. Bukit Duri, Jakarta Timur yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini, 25 Agustus 2022. TEMPO/Lani Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko membeberkan sumber pembiayaan Kampung Susun untuk warga eks Bukit Duri mencapai Rp52 miliar. Biaya pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jatinegara, Jakarta Timur itu bukan diambil dari dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

"Waktu pengerjaan 10 bulan," kata Sarjoko saat Gubernur Anies Baswedan meresmikan kampung susun itu di Jakarta Timur, Kamis, 25 Agustus 2022.


Sarjoko mengatakan pembangunan kampung susun dengan 75 unit itu memanfaatkan Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lokasi atau Lahan (SP3L) dari PT Duta Pertiwi.

Kampung susun bagi korban penggusuran Bukit Duri pada September 2016 itu dibangun di atas tanah Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Nomor 4 milik Unit Pengelola Kawasan Pusat Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah serta Permukiman (UPK PPUKMP). Kampung susun itu menempati lahan seluas 4 hektare.

Bangunan yang dikerjakan oleh kontraktor Jaya Konstruksi itu sudah siap huni. Kampung susun itu dibangun untuk warga eks Bukit Duri yang terkena dampak program normalisasi Ciliwung.

Menurut rencana, warga eks Bukit Duri yang akan menempati kampung susun itu akan dikenakan skema sewa jangka panjang. Sarjoko mengatakan ske
ma sewa itu diberlakukan karena lahan itu adalah aset milik daerah DKI Jakarta.

Namun belum diketahui detail waktu sewa serta biaya sewa tiga blok rumah susun setinggi lima lantai itu. "Akan kami tetapkan dengan keputusan gubernur. Nilainya belum ditentukan," ujarnya.

Setiap unit hunian di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung itu memiliki luas 36 meter persegi. Terdapat ruang pribadi seluas 21 meter persegi dan ruang usaha 15 meter persegi.

Ruang usaha itu sengaja diberikan agar penghuni dalam mengembangkan usaha rumahan.
Desain unit hunian bagi warga eks Bukit Duri ini juga dilengkapi mezanin, kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, balkon, dan ruang usaha/produksi. DEngan adanya mezanin, jarak antar lantai bangunan memiliki ketinggian 396 cm.

Baca juga: Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Diresmikan Anies, Warga Eks Bukit Duri: Mimpi Akhirnya Terwujud

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

30 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

39 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

41 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

43 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

43 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

43 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya